Pages

Flash Fiction

Sabtu, 15 Juni 2013

Hari ini aku bermimpi bisa selamanya tertawa bersama mu. Namun ketika ku tersadar dari malam yang memberiku sejuta harapan itu, aku mengerti bahwa mimpi hanyalah sebuah mimpi. Inilah ternyata kenyataannya yang harus kuterima, hanya bisa memeluk ragamu dengan doa, hanya bisa mendekap erat dengan penuh rasa risau dalam mimpiku. Beginilah yang harus ku jalani, merelakan dirimu pergi dengan dia, wanita pilihanmu dan memastikan kamu selalu bahagia. Ku akui hati ini selalu kesakitan setiap kali memberimu senyum terindah yang tak pernah kau balas. Ku akui lagi hati ini berdarah setiap kali kau mengabaikan segala rasa sayang yang selama ini kucurahkan cuma-cuma hanyalah kepada kamu. Dan disinilah aku, hanya bisa melihatmu dari jarak yang teramat jauh, memantau dan mengamati senyum itu masih tercetak lebar dibibir ringkihmu. Kau harus bahagia sayang, biarlah hanya aku yang merasakan perih ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS