Pages

Your day, Mom

Jumat, 26 Desember 2014

Selamat Hari Ibu mama. Sinta mungkin gak pernah bilang langsung hal ini, kalau sinta sayang banget sama mama. Ma, kenapa sangat mudah untuk kita minta maaf sama orang lain di banding sama ibu kita sendiri. Sinta banyak dosa, sinta ga pernah bisa jadi anak kebanggaan mama, padahal mama membesarkan sinta dengan penuh harapan dan impian bahwa suatu hari nanti sinta udah besar, sinta bakal bisa bahagiain mama. Mama udah terlalu banyak susah selama mama hidup. Pasti mama kecewa karena ternyata anak yang mama besarkan ini cuma produk gagal yang gak bakal bisa ngewujudin semua harapan mama. Sinta minta maaf mah, karena terlalu banyak mengeluh tentang hidup dan gak bisa setangguh mama. Padahal hidup mama jauh lebih sulit daripada sinta, ditambah lagi mama harus punya anak yang gak berguna seperti sinta ini pasti hidup ini sangat berat buat mama jalani selama ini kan, ma. Sampe sinta sebesar ini sinta masih belum bisa juga ngebahagiain mama, masih nyusahin mama. Maafin sinta mah, mama selama ini harus nanggung banyak penderitaan demi anak yang gak tau balas budi ini, mama seharusnya layak dapet banyak kebahagiaan atas kesabaran mama, tapi kenapa mama harus punya anak seperti sinta ini, ma. Sinta gak tau gimana caranya mama bisa tahan sekuat ini hidup di dunia yang gak pernah berpihak sama kita ini, kita udah sering bahas mah, tentang hidup ini. Kita sama-sama paham, kita sama-sama tau gimana beratnya hidup yang kita jalani ini, takdir yang kita tanggung. Tapi mama selalu kuat, selalu tegar, selalu mencoba untuk happy jauh melampaui sinta yang masih muda ini ma. Mama harusnya ga berhak mah menderita begini, mama ga pantes ngedapetin itu, maafin sinta mah, sinta gak bisa bawa mama pergi, keluar dari situasi sulit ini. Mama pasti punya impian untuk itu kan ma, kalau sinta sebagai anak mama bisa mengubah kehidupan kita ke-arah yang lebih baik, lebih mapan, lebih bahagia. Maaf ma, maaf karena sinta belum bisa wujudin impian itu, maaf karena sinta harus menjalani hidup yang enggak lebih baik dari mama. Ma, sinta gak pernah mau bayangin hidup di dunia ini tanpa mama. Sinta gak bisa, gak akan sanggup ma. Mama jangan pernah ninggalin sinta, di dunia ini mungkin ga akan ada orang yang akan menyayangi sinta lagi seperti mama mengasihi sinta, cuma mama yang bisa mengerti dan menerima kekurangan sinta ma, kalau mama pergi, sinta harus berpegang sama siapa. Cuma mama orang yang peduli sinta masih bernafas atau enggak di dunia ini. Mama berarti segalanya buat sinta, ma. Cuma mama gak akan bisa ngeliat itu sebelum sinta bisa ngelakuin sesuatu buat mama. Sinta pingin ngelakuin sesuatu buat mama, sinta pingin bahagiain mama, sinta pingin bisa berguna buat mama. Sinta pingin jadi seseorang yang mama syukuri kehadirannya didunia ini, bukan terus menjadi beban. Membuat nafas mama lebih lega karena ada sinta disitu, bukan sesuatu yang selalu membuat dada mama sesak setiap kali mama sadar kalau mama menyesal karena udah ngelahirin sinta ke dunia ini. Maaf ma. Sinta sayaaang banget sama mama, cuma kata-kata emang gak bisa bantu sinta buat ngebuktiin hal itu. Doain sinta ma, dan teruslah berharap semoga sinta suatu hari bisa jadi anak yang membanggakan buat mama dan membuat mama tersenyum bahagia. Semoga sinta masih punya cukup waktu buat bikin mama akhirnya bisa ngeliat hal itu, kalau sinta sayang sama mama sepenuh hati sinta. Mama satu-satunya hal baik yang pernah terjadi dalam hidup ini. Keajaiban terbesar yang pernah Tuhan limpahkan.

:(

Sabtu, 13 Desember 2014

Depression is a very bad feeling. And for all those who are experiencing this, I can say... gak enak banget ya jadi kita ini. Kadang kita di judge untuk sesuatu yang kita sendiri pun gak pernah sangka untuk ada diposisi itu.

Gue sendiri pun udah ngerasa helpless. No one can fix me. Setiap gue cerita tentang masalah gue sama orang lain, mereka cuma bisa bilang sabar. Padahal gue ga butuh disuruh 'sabar' gue bertahan selama ini, gue berjuang karena gue tahu gue harus sabar, gue pingin selalu bisa bersabar, selama mungkin selama gue hidup. Ada orang, mereka ga diposisi gue, bahkan gak tau masalah gue. Tapi mereka nge judge gue yang selalu mengeluh. Yang selalu teriak-teriak depresi. Mereka benci gue lebih dari gue benci hidup gue sendiri. Mereka nyindir gue pake kata paling harsh yang pernah gue tau. Gue selesai sama mereka. Gue gak cerita buat di judge sama orang lain. Dikasih komentar negatif, jelas-jelas orang kayak gue gini lebih butuh hal-hal positif buat di isi. Gue udah terlalu banyak nelen hal negatif selama gue hidup, kenapa juga harus rela ditambahin.

Gue sekarang gak punya teman. Sebagian orang ninggalin gue, sebagian lainnya mulai muak sama gue, mulai lelah, mulai enek sama tingkah laku gue, mulai membenci dan ada yang diam-diam menjauh. Tapi lebih banyak lagi yang gue tinggalin, gue udah gak nyaman berada disamping manusia. Semua drama ini bikin gue lelah. Orang-orang cuma dateng disaat mereka butuh, setelah sudah gak bisa dipakai lagi mereka ignoring gue kayak sampah. Hal itu selalu di ulang-ulang seakan ngingetin gue kalo gue ini emang sampah yang pantes diperlakuin kayak gitu. Rasanya gue mau jadi alien yang gak punya perasaan aja.

Seandainya aja.. seandainya ada orang yang rela nuker 1 menit hidup mereka hanya untuk bisa ngerasain apa yang gue rasain selama lebih dari 12 tahun ini. Mereka pasti gak akan ngejudge gue sekejam itu. Mereka gak akan membenci gue sehina itu. Semua rasa frustasi ini bukan frustasi yang instan, bukan kaya gue baru diputusin pacar satu malem dan paginya ditemuin mati minum karbol. Gue gak sehina itu. Gue ngerasain masa sulit bahkan dari gue pertama kali menapakan kaki gue didunia ini, menghirup udara pertama yang seolah menjanjikan gue kalo bakal ada beribu cobaan dimasa mendatang. Gue lahir dengan mulus bahkan tanpa bantuan bidan, bahkan disaat bokap gue yang gak pernah gue banggakan itu lagi asik-asiknya disilet-silet didalem penjara karna kasus narkoba. Kenapa gue begitu siap lahir ke dunia ini. Kenapa gue begitu tegar, kenapa gue harus lahir. Ini salah gue kan? Bukan salah Tuhan? Tuhan pasti udah ngasih warning ke gue waktu dizaman azali kalo hidup yang gue jalani ini bakal susah, bakal bikin gue merana. Tapi gue tetep bersemangat buat lahir, memperdengarkan tangis pertama gue kepada orang yang selalu menyesali hari dimana gue lahir ke dunia. Kenapa gue harus sesemangat itu buat dilahirkan.

Gue ini sebenernya apa? Apa manfaatnya gue ini ada di dunia. Kata mereka gue ini cuma produk gagal, anak sial, gak berguna dan sampah masyarakat yang setiap harinya nerima doa kematian. Gue pun bertanya-tanya, kenapa gue gak mati aja?! kenapa umur gue begitu panjang padahal gue gak berguna, gak ada yang cinta sama gue, gue ga diinginkan, ditolak, dijadiin bahan bullying, dihina dan didoain mati setiap hari. Gak ada yang suka sama gue!!! Seenggaknya kalo gue mati akan ada orang yang bahagia kan, ada yang bebannya hilang. Kenapa gue gak mati aja, dengan begitu gue bisa lebih berguna.

Lo semua boleh kok benci sama gue karna gue pun benci sama diri gue sendiri. Itu bukan kesalahan kalian kalo kalian benci sama gue. Gue emang manusia yang mengecewakan.

Rabu, 10 Desember 2014

Aku bukanlah seorang blogger. Aku hanya suka membagi hari buruk yang telah ku alami pada sebaris entri. Blog ini sudah seperti teman terbaikku. Membuatku sangat nyaman seperti layaknya sebuah rumah yang selalu ku singgahi dikala hati ini sedang gundah. Sesuatu yang bisa memahami diriku. Pendengar mati, aku bisa sesuka hati berkeluh kesah dan menumpahkan semua hal yang tidak bisa ku bagi pada benda hidup yang biasa kau sebut manusia. Dunia ini bisa sangatlah kejam, untuk itu dunia maya di ciptakan. Untuk menjauh dari kenyataan, untuk sembunyi dari rasa sakit. Untuk mengusir sepi. Untuk membuat suara hati kita didengar tanpa perlu bibir ini menerjemahkan.

Kisah sedih

Ternyata selama ini aku telah salah memahami diriku. Aku bukanlah seorang pemaaf. Aku cuma berharap bisa memaafkan mereka semua yang pernah menyakitiku. Aku tidak lah sekuat yang diriku yakini, aku hanya orang lemah yang selalu menyalahkan dunia ini atas segala kesedihanku.

Masa lalu telah membentuk watak ku yang keras kepala, aku juga pesimis, defensif dan terlalu introvert. Aku tidaklah bangga dengan semua itu, tapi kadang-kadang setelah kupikir-pikir diriku ini tidaklah punya kelebihan apapun yang bisa ku banggakan, jadi pada akhirnya, ku pikir lagi tidaklah rugi untuk mulai menghargai setiap kekuranganku.

Aku punya masa kecil yang sangat buruk─kamu tidak akan bisa membayangkan itu─aku sudah terlalu sering disakiti, sehingga enggan menerima lebih banyak. Hal itu membuatku terobsesi untuk tidak ingin merasa terluka lagi, aku berusaha keras untuk menjauhkan segala penderitaan dari sisiku. Sebelum aku disakiti, aku akan menyakiti orang lain lebih dulu, sebelum aku diabaikan aku akan mengabaikan mereka lebih dulu, Begitulah aku, selalu menggigit diri sendiri dengan cara menggigit orang lain yang berpotensi akan menyakitiku lebih dulu. Menghindari diri ini dari keterpurukan, walaupun sakit, walaupun kesedihanku tidak pernah sebanding dengan kesedihan orang-orang yang telah aku lukai hatinya itu, aku tetap ingin bertahan dari padanya. Karena itulah satu-satunya perisai yang mampu membuatku tetap berdiri kokoh ditempatku berpijak, menjauhkan ku dari tatapan kasihan dari orang lain, melindungiku dari kekalahan dengan mengubur fakta yang sesungguhnya bahwa akulah yang lebih tersakiti, aku lah yang paling menyedihkan.

After sorrow, joy.

Minggu, 07 Desember 2014

Gue pingin hidup gue berakhir seperti judul entri di atas. Please..

Sabtu, 06 Desember 2014

"Mulai sekarang dan seterusnya, gue cuma akan hidup di dunia gue sendiri dan ga akan pernah peduli dengan keberadaan orang lain, apa yang orang lain akan fikirkan, dan bagaimana mereka menilai gue"

- Dari seorang yang introvert yang menganggap buku adalah hidupnya.

Happy B'day, T.

Senin, 01 Desember 2014

Kita semua berfikir, kita punya teman baik.
Dan aku fikir, siti adalah teman terbaik yang pernah dikirim Tuhan untukku.
Dia mengimbangi diriku yang emosional dengan kebijaksanaannya,
logika ku yang keras dengan kelembutan hatinya,
mendengarkan semua keluh kesah tanpa menyela, mencela, bahkan dengan sabar memberiku nasihat, bahwa Tuhan tidak pernah menguji manusia diluar batas kemampuannya.
Dan sekarang aku mengerti kenapa harus ada hitam diatas putih,
kenapa harus jahat kalau bisa menjadi baik,
dan kenapa harus bersedih kalau ada Tuhan dan dia yang selalu ada dibelakangku,
selalu mendorongku,
bukan untuk menjatuhkan,
tapi untuk menjagaku memastikan agar aku tetap tegar, kokoh, kuat dan tidak pernah jatuh.

Wish-List

Gue punya beberapa wish-list yang pingin gue beli atau lakuin kalo gue nanti dapet kerjaan lagi.

1. Gue mau ngajak mama nonton dan makan enak sepuasnya di mall. Well, tau gak.. dulu sebelum gue kerja, keinginan gue itu banyak banget pingin beli baju mahal, sepatu keren, hape canggih pokoknya otak gue pingin shoping terus deh. Tapi setelah gue nyari duit sendiri dan punya uang sendiri, hal yang bener-bener gue butuhin malah refreshing, bersenang-senang sama keluarga gue, salah satu acara sakral antara gue, nyokap dan abang gue itu nonton. Tapi sayangnya mungkin cuma bisa dilakuin setahun sekali. Dan sekarang, gue pribadi malah lebih suka berburu kuliner dibanding keliling mall buat nyari baju. Entah kenapa makan bisa bikin hati gue senang, makan makanan enak bikin gue bahagia. Dan kalo suatu hari nanti gue jadi orang sukses, gue mau banget keliling dunia buat wisata kuliner nyobain makanan-makanan lezat dari seluruh penjuru dunia. Selain makan, hal kedua yang paling bikin gue bahagia dan sejenak ngelupain pahitnya hidup itu adalah baca buku. Yah, seenggaknya kalo suatu hari nanti gue gak kaya tapi cukup banyak duit buat beli buku, gue bakal keliling dunia lewat buku yang gue baca. Bermodal slogan yang gue percaya kalo buku adalah jendela dunia, gue rasa itu cukup oke.

2. Beli novel. Ya. Ya. Kan udah gue bilang baca itu salah sekian dari hal yang bikin gue bahagia banget. Gue lagi suka baca novel fantasi yang tebel-tebel. Pokoknya nanti kalo udah punya duit, semua wish list novel yang selama ini cuma gue idamkan bakal dibayar lunas.

3. Gue mau bikin foto keluarga. Selama ini di dinding rumah gue gak ada satupun foto anggota keluarga yang nangkring selain poster-poster iwan fals nya bokap. Kadang agak sedih sih kalo main ke rumah orang terus liat foto keluarga mereka, gue pingin juga punya potret keluarga kayak keluarga normal lainnya. Gue juga pingin mengabadikan momen bahagia gue dan mama dan cahya dan panji dan dian. Kita ketawa.. dan klik! Terekam buat selamanya di dalam figura kaca dan tergantung di dinding ruang tamu. Gue pingin kalo suatu hari nanti dari kita ada yang kesepian atau ngerasa sedih dan lihat potret di dinding itu, seenggaknya kita masih bisa senyum buat sesuatu yang tercetak apik di dalam sana. Tersenyum untuk kenangan itu yang ngingetin kita bahwa seenggaknya kita pernah bahagia. Kita punya satu sama lain. Always

4. Jam tangan. Percaya gak percaya gue itu gak pernah punya jam tangan. Selama ini gue nganggap jam tangan itu gak terlalu penting selama gue punya hape. Di hape juga bisa liat jam toh. Fuuuuhfh.. sebenernya sih gue agak gak pede, gimana ya.. tangan gue tuh kurus banget, kecil banget dan kalo pake jam tangan selalu kegedean, kalo pake jam tangan yang jam nya gede gak maching banget sama tangan, begitu juga kalo belt nya gede. Tangan gue menyedihkan. Makanya gue suka gak pede kalo pake sesuatu yang letaknya tuh ditangan, entah jam kek, gelang kek. Hehe itulah sebenernya alasan kenapa gue gak suka, eh, gak pernah make jam tangan.

5. Beli dvd. Hobi nyokap gue yang ke-tiga adalah karoke-an. Dan yah... sejak dvd di rumah rusak emang gak pernah beli dvd lagi, padahal lumayan banget kalo ada dvd ya? Bisa nonton drama korea di teve, bisa karoke-an sama nyokap juga, bisa nonton film juga. So gue udah tetapin, dvd adalah barang wajib yang mesti di beli nanti.

6. Sepatu. Hahahahhahaha kok ironis banget yah perasan wish-list gue. Tapi ini sebenernya barang paling wajib gue beli, soalnya flat-shoes gue pada jebol semua dan gue ini orangnya jorok juga kalo abis make nyimpen nya sembarangan kadang sampe kehujanan berhari-hari, kejemur berhari-hari. Yang paling malesin sih kalo ampe bulukan gara-gara kena debu tiap hari gue udah males make kalo gitu. Udah gitu pas gue kerja dulu gue gak punya nafsu belanja baju, tas atau sepatu gitu, jadi gue lebih suka make barang yang ada aja. Pas nganggur berasa banget kalo gue BAHKAN gak punya sepatu layak pakai lagi, hiks.

7. Mau nabung dan sedekah. Nah ini dia, mulai sekarang gue harus jadi penganut Hemat Pangkal Kaya sejati. gue harus banget nyisihin duit gue nanti buat nabung demi kelangsungan hidup pas jadi pengangguran. Soalnya gue udah ngerasain sih gimana rasanya melarat pas gak punya kerjaan, gak punya bekal hidup. Rasanya putus asa banget. Dan yah.. jujur aja gue lupa sedekah saat gue udah bisa nyari duit sendiri kemarin, jadi gue juga meniatkan hal ini sebagai daftar pualing wuajib gua luakuin kalo nanti dapet kerja. Gue juga mau beli emas, well.. bukan buat dipake (ngomong-ngomong gue gak betah make perhiasan) tapi buat disimpen. Jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak kan bisa dijual atau digadai. Gue juga mau sedikit-sedikit ngoleksi barang-barang elektronik dan motor dan yah benda apapun lah yang bisa disebut 'buat bekal hidup' nanti itu. Gue mau mulai merencanakan masa depan yang Indah dan bahagia (halah). Berat juga yah, wish momer 7 ini betewe.

Nah itu dia daftar wish gue. Kira-kira terlalu muluk ga sih? Ah nggak ya? Semoga.. yah semoga saja bisa tercapai secepatnya. Amiin

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS