Pages

Your day, Mom

Jumat, 26 Desember 2014

Selamat Hari Ibu mama. Sinta mungkin gak pernah bilang langsung hal ini, kalau sinta sayang banget sama mama. Ma, kenapa sangat mudah untuk kita minta maaf sama orang lain di banding sama ibu kita sendiri. Sinta banyak dosa, sinta ga pernah bisa jadi anak kebanggaan mama, padahal mama membesarkan sinta dengan penuh harapan dan impian bahwa suatu hari nanti sinta udah besar, sinta bakal bisa bahagiain mama. Mama udah terlalu banyak susah selama mama hidup. Pasti mama kecewa karena ternyata anak yang mama besarkan ini cuma produk gagal yang gak bakal bisa ngewujudin semua harapan mama. Sinta minta maaf mah, karena terlalu banyak mengeluh tentang hidup dan gak bisa setangguh mama. Padahal hidup mama jauh lebih sulit daripada sinta, ditambah lagi mama harus punya anak yang gak berguna seperti sinta ini pasti hidup ini sangat berat buat mama jalani selama ini kan, ma. Sampe sinta sebesar ini sinta masih belum bisa juga ngebahagiain mama, masih nyusahin mama. Maafin sinta mah, mama selama ini harus nanggung banyak penderitaan demi anak yang gak tau balas budi ini, mama seharusnya layak dapet banyak kebahagiaan atas kesabaran mama, tapi kenapa mama harus punya anak seperti sinta ini, ma. Sinta gak tau gimana caranya mama bisa tahan sekuat ini hidup di dunia yang gak pernah berpihak sama kita ini, kita udah sering bahas mah, tentang hidup ini. Kita sama-sama paham, kita sama-sama tau gimana beratnya hidup yang kita jalani ini, takdir yang kita tanggung. Tapi mama selalu kuat, selalu tegar, selalu mencoba untuk happy jauh melampaui sinta yang masih muda ini ma. Mama harusnya ga berhak mah menderita begini, mama ga pantes ngedapetin itu, maafin sinta mah, sinta gak bisa bawa mama pergi, keluar dari situasi sulit ini. Mama pasti punya impian untuk itu kan ma, kalau sinta sebagai anak mama bisa mengubah kehidupan kita ke-arah yang lebih baik, lebih mapan, lebih bahagia. Maaf ma, maaf karena sinta belum bisa wujudin impian itu, maaf karena sinta harus menjalani hidup yang enggak lebih baik dari mama. Ma, sinta gak pernah mau bayangin hidup di dunia ini tanpa mama. Sinta gak bisa, gak akan sanggup ma. Mama jangan pernah ninggalin sinta, di dunia ini mungkin ga akan ada orang yang akan menyayangi sinta lagi seperti mama mengasihi sinta, cuma mama yang bisa mengerti dan menerima kekurangan sinta ma, kalau mama pergi, sinta harus berpegang sama siapa. Cuma mama orang yang peduli sinta masih bernafas atau enggak di dunia ini. Mama berarti segalanya buat sinta, ma. Cuma mama gak akan bisa ngeliat itu sebelum sinta bisa ngelakuin sesuatu buat mama. Sinta pingin ngelakuin sesuatu buat mama, sinta pingin bahagiain mama, sinta pingin bisa berguna buat mama. Sinta pingin jadi seseorang yang mama syukuri kehadirannya didunia ini, bukan terus menjadi beban. Membuat nafas mama lebih lega karena ada sinta disitu, bukan sesuatu yang selalu membuat dada mama sesak setiap kali mama sadar kalau mama menyesal karena udah ngelahirin sinta ke dunia ini. Maaf ma. Sinta sayaaang banget sama mama, cuma kata-kata emang gak bisa bantu sinta buat ngebuktiin hal itu. Doain sinta ma, dan teruslah berharap semoga sinta suatu hari bisa jadi anak yang membanggakan buat mama dan membuat mama tersenyum bahagia. Semoga sinta masih punya cukup waktu buat bikin mama akhirnya bisa ngeliat hal itu, kalau sinta sayang sama mama sepenuh hati sinta. Mama satu-satunya hal baik yang pernah terjadi dalam hidup ini. Keajaiban terbesar yang pernah Tuhan limpahkan.

:(

Sabtu, 13 Desember 2014

Depression is a very bad feeling. And for all those who are experiencing this, I can say... gak enak banget ya jadi kita ini. Kadang kita di judge untuk sesuatu yang kita sendiri pun gak pernah sangka untuk ada diposisi itu.

Gue sendiri pun udah ngerasa helpless. No one can fix me. Setiap gue cerita tentang masalah gue sama orang lain, mereka cuma bisa bilang sabar. Padahal gue ga butuh disuruh 'sabar' gue bertahan selama ini, gue berjuang karena gue tahu gue harus sabar, gue pingin selalu bisa bersabar, selama mungkin selama gue hidup. Ada orang, mereka ga diposisi gue, bahkan gak tau masalah gue. Tapi mereka nge judge gue yang selalu mengeluh. Yang selalu teriak-teriak depresi. Mereka benci gue lebih dari gue benci hidup gue sendiri. Mereka nyindir gue pake kata paling harsh yang pernah gue tau. Gue selesai sama mereka. Gue gak cerita buat di judge sama orang lain. Dikasih komentar negatif, jelas-jelas orang kayak gue gini lebih butuh hal-hal positif buat di isi. Gue udah terlalu banyak nelen hal negatif selama gue hidup, kenapa juga harus rela ditambahin.

Gue sekarang gak punya teman. Sebagian orang ninggalin gue, sebagian lainnya mulai muak sama gue, mulai lelah, mulai enek sama tingkah laku gue, mulai membenci dan ada yang diam-diam menjauh. Tapi lebih banyak lagi yang gue tinggalin, gue udah gak nyaman berada disamping manusia. Semua drama ini bikin gue lelah. Orang-orang cuma dateng disaat mereka butuh, setelah sudah gak bisa dipakai lagi mereka ignoring gue kayak sampah. Hal itu selalu di ulang-ulang seakan ngingetin gue kalo gue ini emang sampah yang pantes diperlakuin kayak gitu. Rasanya gue mau jadi alien yang gak punya perasaan aja.

Seandainya aja.. seandainya ada orang yang rela nuker 1 menit hidup mereka hanya untuk bisa ngerasain apa yang gue rasain selama lebih dari 12 tahun ini. Mereka pasti gak akan ngejudge gue sekejam itu. Mereka gak akan membenci gue sehina itu. Semua rasa frustasi ini bukan frustasi yang instan, bukan kaya gue baru diputusin pacar satu malem dan paginya ditemuin mati minum karbol. Gue gak sehina itu. Gue ngerasain masa sulit bahkan dari gue pertama kali menapakan kaki gue didunia ini, menghirup udara pertama yang seolah menjanjikan gue kalo bakal ada beribu cobaan dimasa mendatang. Gue lahir dengan mulus bahkan tanpa bantuan bidan, bahkan disaat bokap gue yang gak pernah gue banggakan itu lagi asik-asiknya disilet-silet didalem penjara karna kasus narkoba. Kenapa gue begitu siap lahir ke dunia ini. Kenapa gue begitu tegar, kenapa gue harus lahir. Ini salah gue kan? Bukan salah Tuhan? Tuhan pasti udah ngasih warning ke gue waktu dizaman azali kalo hidup yang gue jalani ini bakal susah, bakal bikin gue merana. Tapi gue tetep bersemangat buat lahir, memperdengarkan tangis pertama gue kepada orang yang selalu menyesali hari dimana gue lahir ke dunia. Kenapa gue harus sesemangat itu buat dilahirkan.

Gue ini sebenernya apa? Apa manfaatnya gue ini ada di dunia. Kata mereka gue ini cuma produk gagal, anak sial, gak berguna dan sampah masyarakat yang setiap harinya nerima doa kematian. Gue pun bertanya-tanya, kenapa gue gak mati aja?! kenapa umur gue begitu panjang padahal gue gak berguna, gak ada yang cinta sama gue, gue ga diinginkan, ditolak, dijadiin bahan bullying, dihina dan didoain mati setiap hari. Gak ada yang suka sama gue!!! Seenggaknya kalo gue mati akan ada orang yang bahagia kan, ada yang bebannya hilang. Kenapa gue gak mati aja, dengan begitu gue bisa lebih berguna.

Lo semua boleh kok benci sama gue karna gue pun benci sama diri gue sendiri. Itu bukan kesalahan kalian kalo kalian benci sama gue. Gue emang manusia yang mengecewakan.

Rabu, 10 Desember 2014

Aku bukanlah seorang blogger. Aku hanya suka membagi hari buruk yang telah ku alami pada sebaris entri. Blog ini sudah seperti teman terbaikku. Membuatku sangat nyaman seperti layaknya sebuah rumah yang selalu ku singgahi dikala hati ini sedang gundah. Sesuatu yang bisa memahami diriku. Pendengar mati, aku bisa sesuka hati berkeluh kesah dan menumpahkan semua hal yang tidak bisa ku bagi pada benda hidup yang biasa kau sebut manusia. Dunia ini bisa sangatlah kejam, untuk itu dunia maya di ciptakan. Untuk menjauh dari kenyataan, untuk sembunyi dari rasa sakit. Untuk mengusir sepi. Untuk membuat suara hati kita didengar tanpa perlu bibir ini menerjemahkan.

Kisah sedih

Ternyata selama ini aku telah salah memahami diriku. Aku bukanlah seorang pemaaf. Aku cuma berharap bisa memaafkan mereka semua yang pernah menyakitiku. Aku tidak lah sekuat yang diriku yakini, aku hanya orang lemah yang selalu menyalahkan dunia ini atas segala kesedihanku.

Masa lalu telah membentuk watak ku yang keras kepala, aku juga pesimis, defensif dan terlalu introvert. Aku tidaklah bangga dengan semua itu, tapi kadang-kadang setelah kupikir-pikir diriku ini tidaklah punya kelebihan apapun yang bisa ku banggakan, jadi pada akhirnya, ku pikir lagi tidaklah rugi untuk mulai menghargai setiap kekuranganku.

Aku punya masa kecil yang sangat buruk─kamu tidak akan bisa membayangkan itu─aku sudah terlalu sering disakiti, sehingga enggan menerima lebih banyak. Hal itu membuatku terobsesi untuk tidak ingin merasa terluka lagi, aku berusaha keras untuk menjauhkan segala penderitaan dari sisiku. Sebelum aku disakiti, aku akan menyakiti orang lain lebih dulu, sebelum aku diabaikan aku akan mengabaikan mereka lebih dulu, Begitulah aku, selalu menggigit diri sendiri dengan cara menggigit orang lain yang berpotensi akan menyakitiku lebih dulu. Menghindari diri ini dari keterpurukan, walaupun sakit, walaupun kesedihanku tidak pernah sebanding dengan kesedihan orang-orang yang telah aku lukai hatinya itu, aku tetap ingin bertahan dari padanya. Karena itulah satu-satunya perisai yang mampu membuatku tetap berdiri kokoh ditempatku berpijak, menjauhkan ku dari tatapan kasihan dari orang lain, melindungiku dari kekalahan dengan mengubur fakta yang sesungguhnya bahwa akulah yang lebih tersakiti, aku lah yang paling menyedihkan.

After sorrow, joy.

Minggu, 07 Desember 2014

Gue pingin hidup gue berakhir seperti judul entri di atas. Please..

Sabtu, 06 Desember 2014

"Mulai sekarang dan seterusnya, gue cuma akan hidup di dunia gue sendiri dan ga akan pernah peduli dengan keberadaan orang lain, apa yang orang lain akan fikirkan, dan bagaimana mereka menilai gue"

- Dari seorang yang introvert yang menganggap buku adalah hidupnya.

Happy B'day, T.

Senin, 01 Desember 2014

Kita semua berfikir, kita punya teman baik.
Dan aku fikir, siti adalah teman terbaik yang pernah dikirim Tuhan untukku.
Dia mengimbangi diriku yang emosional dengan kebijaksanaannya,
logika ku yang keras dengan kelembutan hatinya,
mendengarkan semua keluh kesah tanpa menyela, mencela, bahkan dengan sabar memberiku nasihat, bahwa Tuhan tidak pernah menguji manusia diluar batas kemampuannya.
Dan sekarang aku mengerti kenapa harus ada hitam diatas putih,
kenapa harus jahat kalau bisa menjadi baik,
dan kenapa harus bersedih kalau ada Tuhan dan dia yang selalu ada dibelakangku,
selalu mendorongku,
bukan untuk menjatuhkan,
tapi untuk menjagaku memastikan agar aku tetap tegar, kokoh, kuat dan tidak pernah jatuh.

Wish-List

Gue punya beberapa wish-list yang pingin gue beli atau lakuin kalo gue nanti dapet kerjaan lagi.

1. Gue mau ngajak mama nonton dan makan enak sepuasnya di mall. Well, tau gak.. dulu sebelum gue kerja, keinginan gue itu banyak banget pingin beli baju mahal, sepatu keren, hape canggih pokoknya otak gue pingin shoping terus deh. Tapi setelah gue nyari duit sendiri dan punya uang sendiri, hal yang bener-bener gue butuhin malah refreshing, bersenang-senang sama keluarga gue, salah satu acara sakral antara gue, nyokap dan abang gue itu nonton. Tapi sayangnya mungkin cuma bisa dilakuin setahun sekali. Dan sekarang, gue pribadi malah lebih suka berburu kuliner dibanding keliling mall buat nyari baju. Entah kenapa makan bisa bikin hati gue senang, makan makanan enak bikin gue bahagia. Dan kalo suatu hari nanti gue jadi orang sukses, gue mau banget keliling dunia buat wisata kuliner nyobain makanan-makanan lezat dari seluruh penjuru dunia. Selain makan, hal kedua yang paling bikin gue bahagia dan sejenak ngelupain pahitnya hidup itu adalah baca buku. Yah, seenggaknya kalo suatu hari nanti gue gak kaya tapi cukup banyak duit buat beli buku, gue bakal keliling dunia lewat buku yang gue baca. Bermodal slogan yang gue percaya kalo buku adalah jendela dunia, gue rasa itu cukup oke.

2. Beli novel. Ya. Ya. Kan udah gue bilang baca itu salah sekian dari hal yang bikin gue bahagia banget. Gue lagi suka baca novel fantasi yang tebel-tebel. Pokoknya nanti kalo udah punya duit, semua wish list novel yang selama ini cuma gue idamkan bakal dibayar lunas.

3. Gue mau bikin foto keluarga. Selama ini di dinding rumah gue gak ada satupun foto anggota keluarga yang nangkring selain poster-poster iwan fals nya bokap. Kadang agak sedih sih kalo main ke rumah orang terus liat foto keluarga mereka, gue pingin juga punya potret keluarga kayak keluarga normal lainnya. Gue juga pingin mengabadikan momen bahagia gue dan mama dan cahya dan panji dan dian. Kita ketawa.. dan klik! Terekam buat selamanya di dalam figura kaca dan tergantung di dinding ruang tamu. Gue pingin kalo suatu hari nanti dari kita ada yang kesepian atau ngerasa sedih dan lihat potret di dinding itu, seenggaknya kita masih bisa senyum buat sesuatu yang tercetak apik di dalam sana. Tersenyum untuk kenangan itu yang ngingetin kita bahwa seenggaknya kita pernah bahagia. Kita punya satu sama lain. Always

4. Jam tangan. Percaya gak percaya gue itu gak pernah punya jam tangan. Selama ini gue nganggap jam tangan itu gak terlalu penting selama gue punya hape. Di hape juga bisa liat jam toh. Fuuuuhfh.. sebenernya sih gue agak gak pede, gimana ya.. tangan gue tuh kurus banget, kecil banget dan kalo pake jam tangan selalu kegedean, kalo pake jam tangan yang jam nya gede gak maching banget sama tangan, begitu juga kalo belt nya gede. Tangan gue menyedihkan. Makanya gue suka gak pede kalo pake sesuatu yang letaknya tuh ditangan, entah jam kek, gelang kek. Hehe itulah sebenernya alasan kenapa gue gak suka, eh, gak pernah make jam tangan.

5. Beli dvd. Hobi nyokap gue yang ke-tiga adalah karoke-an. Dan yah... sejak dvd di rumah rusak emang gak pernah beli dvd lagi, padahal lumayan banget kalo ada dvd ya? Bisa nonton drama korea di teve, bisa karoke-an sama nyokap juga, bisa nonton film juga. So gue udah tetapin, dvd adalah barang wajib yang mesti di beli nanti.

6. Sepatu. Hahahahhahaha kok ironis banget yah perasan wish-list gue. Tapi ini sebenernya barang paling wajib gue beli, soalnya flat-shoes gue pada jebol semua dan gue ini orangnya jorok juga kalo abis make nyimpen nya sembarangan kadang sampe kehujanan berhari-hari, kejemur berhari-hari. Yang paling malesin sih kalo ampe bulukan gara-gara kena debu tiap hari gue udah males make kalo gitu. Udah gitu pas gue kerja dulu gue gak punya nafsu belanja baju, tas atau sepatu gitu, jadi gue lebih suka make barang yang ada aja. Pas nganggur berasa banget kalo gue BAHKAN gak punya sepatu layak pakai lagi, hiks.

7. Mau nabung dan sedekah. Nah ini dia, mulai sekarang gue harus jadi penganut Hemat Pangkal Kaya sejati. gue harus banget nyisihin duit gue nanti buat nabung demi kelangsungan hidup pas jadi pengangguran. Soalnya gue udah ngerasain sih gimana rasanya melarat pas gak punya kerjaan, gak punya bekal hidup. Rasanya putus asa banget. Dan yah.. jujur aja gue lupa sedekah saat gue udah bisa nyari duit sendiri kemarin, jadi gue juga meniatkan hal ini sebagai daftar pualing wuajib gua luakuin kalo nanti dapet kerja. Gue juga mau beli emas, well.. bukan buat dipake (ngomong-ngomong gue gak betah make perhiasan) tapi buat disimpen. Jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak kan bisa dijual atau digadai. Gue juga mau sedikit-sedikit ngoleksi barang-barang elektronik dan motor dan yah benda apapun lah yang bisa disebut 'buat bekal hidup' nanti itu. Gue mau mulai merencanakan masa depan yang Indah dan bahagia (halah). Berat juga yah, wish momer 7 ini betewe.

Nah itu dia daftar wish gue. Kira-kira terlalu muluk ga sih? Ah nggak ya? Semoga.. yah semoga saja bisa tercapai secepatnya. Amiin

Ya beginilah

Jumat, 21 November 2014

Gue ini kayaknya gampang banget kehilangan sesuatu. Maksud gue, gue ini aneh. Kadang gue suka merasa kehilangan yang sangat dalam bahkan untuk hal-hal yang sepertinya remeh. Contohnya nih, waktu drama korea favorit gue tamat, gu family book. Gue sedih banget dan ngerasa kesepian banget, sampe-sampe gue gak nafsu buat ngapa-ngapain. Padahal... kan cuma drama gitu ya. Kenapa gue sampe ngerasa kehilangan sampe sebegitunya. Terus juga waktu gue selesai baca serial novel harry potter. Gue ngerasa hampa banget, sedih banget, kayak ada lubang di hati gue yang gak bisa di tutup pake apapun. Contoh lain, waktu gue ngundurin diri dari kerjaan gue dan pindah dari wisma tempat kerja balik ke rumah. Gue ngerasa kehilangan yang menyiksa. Dan semua kejadian itu sempet nurunin semangat hidup gue. Fisik gue gak papa, tapi jauh didalam diri gue, gue ngrasa gak berguna, kehilangan minat buat ngelakuin hal lain di hidup ini. Rasanya down banget.

Gue heran, kenapa ya gue gampang ngerasa kehilangan kayak gitu? Pokoknya itu gak bisa dijelasin gimana rasanya. Kayak kehilangan separuh hidup, tapi anehnya hal-hal itu sering berupa sesuatu yang remeh. Gue fikir yang masuk akal untuk menjelaskan keadaan itu mungkin hal-hal itu.. biarpun remeh, pernah menjadi sesuatu yang sangat berharga buat gue atau hal yang bener-bener gue sukai dan mungkin pernah jadi alasan kenapa gue semangat, tersenyum dan bahagia. Tapi.. berarti gue ini tipe orang yang gampang ngerasa bahagia hanya dengan hal-hal kecil dong ya?

Gue yang kayak gini sebenernya wajar apa nggak sih? Gue gampang tersakiti sama hal-hal kecil di sekitar gue. Gue kenapa harus gampang ngerasa menderita begini sih? Dan kalo lo tanya apa perasaan itu cuma perasaan sesaat atau nggak. Jawabannya adalah nggak. Gue ngerasa setelah perasaan kehilangan itu melanda gue. Setiap hal terasa gak pernah sama lagi. Buat gue gak ada drama yang seberarti itu yang bisa gue tonton lagi. Gak ada novel seseru dan penuh makna lagi seperti serial harry potter itu. Gak ada hal yang bisa mengalihkan pikiran gue dari rasa kehilangan lainnya selain dengan bekerja.

Kenapa..... gue... kayak.... gini? Gue aneh, sepele dan gampang stress. Gue... gampang putus asa... gue... gak masuk akal.

Rumit

Kamis, 20 November 2014

Aku takut membuka hatiku untuk seseorang karena aku takut dicampakan. Ketakuatan itu pun lama-lama berkembang menjadi sesuatu yang sangat membatasi. Selama ini aku cukup tahu diri untuk tidak menyukai laki-laki mana pun yang berpotensi dipuja oleh semua gadis sebaya ku. Aku selalu membatasi diriku, memberi jarak.. sehingga pada akhirnya terbangunlah dinding penjaga itu tanpa ku sadari. Dinding itu seperti benteng pertahanan, melindungiku dari rasa patah hati, menjauhkan ku dari rasa ketergantungan. Dan membuatku senantiasa mandiri menjalani hidup ini. Terlalu mandiri malah.

Lama-lama aku pun tidak terlalu membutuhkan sosok lelaki dikehidupanku, untuk membuatku bahagia, tertawa dan merasa aman. Aku aman selama jauh dari mereka. Itulah yang ku yakini selama ini.

Keinginan keras untuk tidak akan pernah sudi menjadi seseorang yang akhirnya dicampakan telah membuat ku berfikir dan menganalisa diri sendiri. Ada apa sebenarnya dengan ku? Apakah ini normal untuk anak seusiaku berfikir terlalu sempit sehingga menyia-nyiakan masa mudaku? Jawabannya hanya aku yang tau. Aku tak pernah ingin terluka karna orang lain. Aku sadar, sebagai remaja diriku ini punya banyak sekali kekurangan. Aku tidak percaya diri, aku sering dicampakan oleh mereka yang ku anggap orang paling berharga di hidupku sehingga aku tak ingin merasa lebih. Aku terlalu sering melihat orang dewasa mencampakan orang dewasa lainnya dimasa lalu. Hidupku selalu dihantui perasaan semacam ini setiap kali memutuskan untuk melangkah. Setiap kali aku ingin membuka hati.

Perasaan-perasaan seperti itu berkecamuk, menyiksa dan meredam semua hasrat di dalam diriku dan menutup masa muda ku lebih awal. Aku sangat jelek, dan lemah, dan terlalu egois untuk memikirkan cinta sementara semua laki-laki yang kuinginkan didunia ini seperti tak pernah bisa untuk ku gapai, mereka memagari ku tapi tak bisa ku sentuh. Seperti berada dalam lingkaran kawat berskala listrik luar biasa. Aku terkurung disana selamanya dan tak kan pernah bisa keluar walaupun sebenarnya aku ingin.

Aku ingin. Itu mungkin hasrat terbesarku, yang sangat jujur dan sesungguhnya. Tapi aku takut. Takut akan hal-hal yang pada akhirnya bakal ku sesali. Aku seperti sudah meramal masa depan. Tapi suatu hari nanti aku harus menikah. Menikah demi nama baik keluarga. Keluarga ku pasti tidak sudi mempunyai aku yang bakal mereka sebut si perawan tua di masa depan.

Akankah aku sanggup? Atau akankah Tuhan berbaik hati mengirimiku seorang lelaki yang akan mengubah keyakinan ku ini pada akhirnya? Yang jelas aku takkan mencari. Ku pasrahkan kepada sang pengatur kehidupan.

Keyakinan ku yang lain mungkin mengatakan bahwa aku tak kan menikah, karena tidak ada satu pun orang yang pernah sudi berpikiran menjadi kan ku yang jelek ini sebagai pendamping hidupnya.

Kadang aku berfikir hidupku ini sungguh ironis, mengerikan dan sangat menyakitkan, makanya kadang kala aku berfikir mati jauh lebih baik. Rasanya sangat sakit sekali mengetahui dirimu tak pernah diinginkan. Tidak oleh siapapun, tidak orang tua mu, tidak saudaramu, tidak juga teman-temanmu, bahkan tidak untuk orang yang setidaknya pernah mencintaimu. Aku yakin, saat mereka mengenalku lebih dalam, lebih jelas nanti, mereka pasti akan mempunyai reaksi yang hampir sama: menjauhiku. Karena aku tak layak untuk dicintai. Tak punya pesona untuk disukai siapapun. Aku yang jelek, yang lemah dan sangat egois. Sebelum hal itu menjadi kenyataan, aku tentunya harus lari.

Aku sangat kesepian dan tak pernah bercerita pada siapapun. Selain karena ceritaku ini pastilah sangat tidak menarik, tak ada juga yang dengan suka hati ingin mendengarnya. Tak pernah ada orang yang bersedia berbagi beban denganku, membawa lari luka-luka ku, mengangkat penderitaan ini dan membuatku aman. Aku aman dengan diriku sendiri, aman selama tak membaginya pada siapapun.

Karena tak seorang pun akan mengerti, aku menyimpannya untuk diri sendiri.

Selama ini begitu

Itulah fakta yang sangat menyakitkan lainnya, menyadari bahwa tak bisa mempercayai siapapun.

Sendirian

Terlalu lama sendiri sehingga sadar bahwa takkan pernah ada yang memahami aku selain aku sendiri.

Kehilangan

Jumat, 14 November 2014

Pernahkah kamu merasakan suatu perasaan yang amat dalam? Yang menguasai seluruh emosi mu dari terang menjadi gelap, dari penuh warna menjadi hanya kelabu lalu hitam, pekat. Menghapus tujuh warna cantik tak berbekas di dalam hidupmu.

Lalu sunyi datang seperti tak pernah terusik oleh riuh tawa dan canda disekelilingmu. Dan hampa yang tak pernah mau diisi oleh drama kebahagiaan, karena sepi yang tak lagi mendamba pengharapan dari orang terkasih, yang pernah mendawaikan segenap janji dengan syair penuh cinta di setiap liriknya yang kau tahu itu hanyalah dusta belaka.

Pilu menghunus relung hati yang sudah terluka. Mengoyak habis sedikit rindu untuk mencicipi makna derita. Dan begitulah aku di didik sepanjang hidupku, untuk terus merasakan sakit dari apa yang kau sebut dengan: Kehilangan

Passion

Kamis, 16 Oktober 2014

I remember years ago I had to ask myself, 'what is passion? why everyone should have a passion in life?' And now, if someone asks me what my passion which makes me happy through life, I would definitely answer: Reading. Yeah reading is my passion!

I miss Us

Selasa, 14 Oktober 2014

Aku selalu hidup dalam bayangan keluarga yang berantakan. Walau merasa hancur namun aku tetap bertahan demi kata itu selalu ada, menjadi bagian dari diriku. Keluarga

Sabtu, 11 Oktober 2014

I don't want to be a person who relied on this family. I've not been able to. there are still many things I want to achieve in my life. Stress, this feeling's really hard to explain. I certainly never want in this situation. can I breathe? I'm here trying to change my life to be happy. So, why them? People who I call family always blow it. always made me falling down. Always ruin my dreams. Always let me suffer deeply

Bipolar Disorder

Dad

Senin, 06 Oktober 2014

My dad is best describe of dysfunctional father. He's hurtful memories that I wish to God he would just disappear. I often wish I had gone through life never knowing him.

Kadang gue pingin nangis... kadang gue pingin nanya sama Tuhan. Tapi kadang gue juga mikir, 'buat apa?'

Lo pernah kan ngerasa takut? Lo pernah merasa khawatir? Gue ngerasain itu setiap hari. Hidup ini cuma wadah berisi kata sakit hati. Dunia terlalu didominasi dengan semua hal yang bikin gue makin frustasi. Untuk itu lebih banyak alasan untuk membenci dari pada mensyukuri. Dan semua itu bikin gue stress. Gue pingin teriak. Gue marah. Gue benci

Hectic!!!

Sabtu, 26 April 2014

Hanya dalam hitungan hari telah merubah hidup gue. Setiap gue bangun tidur, gue kira kemarin adalah mimpi, segalanya terasa seperti mimpi termasuk hari dimana gue menulis postingan ini. Gue gak sama kaya gue yang dulu lagi. Kerja di pabrik itu gak semudah kaya apa yang pernah gue bayangin. Bener-bener keras, harus kuat mental, harus kuat tekad dan harus punya motivasi yang kuat kenapa gue harus bertahan dikeadaan yang kayaknya gue udah ga sanggup pun buat gue jalanin, terlebih kerja diusia gue yg sekarang dimana otak gue masih sangat produktif buat berfikir itu bukanlah keinginan gue dan gak pernah sama sekali gue kira bakal terjadi, kata lainnya.. yah gue gak pernah kepikiran buat kerja, gue kan pinginnya kuliah, sama kaya anak anak sebaya gue. Tapi yah, jalannya mungkin yang dikasih Allah ya begini.. gue manusia ya cuma jalanin aja. Tapi beneran deh, kadang gue suka down dan udah bener bener ngerasa gak kuat ditempat kerja. Ini sesuatu yang asing buat gue, karna dari kecil gue selalu terbiasa hidup enak. Tiap malem gue selalu berdoa sama Allah agar gue bisa tegar, tabah dan dikuatkan tekad gue buat ngejalanin semua ini, gue gamau ngecewain mama, karna gue ngelakuin semua ini buat beliau sejujurnya, bukan buat gue sendiri. Kalo nurutin ego mah, pasti gue udah kabur dari kemarin-kemarin. Yah.. mungkin menurut orang gue lebay kali ya. Tapi itu emang kenyataan, kalo orang ga punya mental buat jadi orang susah, dan terbiasa hidup senang apalagi tanpa beban lo mungkin akan jadi orang kesekian juga yang bakal teriak teriak gak tahan dan pingin kabur. Apalagi gue juga sekarang tinggal diwisma. Yah wisma menyenangkan, temen sekamar gue juga menyenangkan, tapi tetep aja seenak-enaknya dimana mana lebih enak dirumah sendiri. Homesick, gue kangen suasana rumah banget. Dari hal yang gue benci sampe hal yang bener bener bikin gue nyaman, gue kangen rumah. Ga ada tempat yang senyaman dan seaman rumah gue, ada ditengah-tengah kehangatan keluarga adalah rumah yang paling nyata yang baru gue sadari itu sekarang ini. Dan balik lagi, setiap hari seperti mimpi yang gue jalanin. Bangun ditempat tidur yang bukan tempat tidur gue, ditempat yang baru dan asing, nglakuin pekerjaan yang bener-bener gak gue banget. dan yah.. gue hampir gak kenal sama diri gue sendiri. Pas jaman sekolah gue adalah seorang remaja yang gak bisa ketinggalan gadget kapanpun dan dimanapun. Sekarang mah boro-boro, gue gak peduli hape gue dimana, apa merek hape gue, yang gue pingin cuma tidur dan istirahat karna badan gue capek banget. Lelah secara fisik dan mental. Gue gak ngarep gue punya gadged terbaru kayak gue jaman abg, apapun hal yang sifatnya komsumtif, yang jadi harapan terbesar gue saat ini cuma.. gue pingin punya waktu tidur yang cukup. Itu doang :""") Iya, gue udah nyampe ditahap dimana gue mulai ngeliat dunia ini dari sudut pandang yang berbeda. Banyak perubahan besar yang gue alami. Selama masa sekolah gue kaya kepenjara sama mindset yang bener-bener gak dewasa. Terbuai sama hidup enak yang gue punya. Dan gue baru sadar.. Hidup tuh ternyata kaya gini! Ini baru hidup. Selama ini gue kekurung dalam kehidupan duniawi yang bener-bener payah, sekarang gue lebih deket sama Tuhan dan ga terlalu mementingkan duniawi. Persetan sama orang-orang yang nganggep diri mereka paling keren karna selalu pamer uang orang tua, gue ga peduli. Mereka bukan dunia gue lagi, mereka ga bisa mempengaruhi gue lagi. Mereka belum buka mata dan bener-bener tau apa artinya hidup sebelum mereka nyari uang sendiri. Nyari duit itu susah bro -_- dan buat orang-orang yang kuliah, gue harap kalian bisa mensyukuri nikmat yang udah Allah kasih buat kalian, karna kalian dikasih waktu lebih lama buat mempersiapkan mental untuk melihat dunia ini dengan lebih jelas nantinya dan dikasih kesempatan dan peluang buat punya kehidupan yang lebih baik dari gue, dari ini semua. Kalo gue diposisi kalian, gua bakal sangat amat bersyukur sama Allah. Tapi gue juga bersyukur kok sama keadaan gue yang sekarang walopun kadang suka masih kepingin melarikan diri sih. He he he :')

Anyway, gue punya soundtrack sendiri untuk kehidupan yang baru gue jalanin ini yang─ uh─ menurut gue sih, gue bangetsss.

A New World by Nadya Fatira (ost. Perahu Kertas Movie)

These days are gonna be those
days
Which I’ll look back with a happy
smile
And a twinkle in my eyes

And life will never be the same
A different life than the one we’ve
had
From our simple, fun, fairytales

It’s strange, it’s a new, new world
It’s loud, it’s a hectic world
And I miss my home, I miss
myself
And I miss you

And yet, I finally found that love
Inside my soul
And I jump in joy and I sing my
heart away

Your face is gonna be that face
That I’ll look back with a loving
smile
And a warm glow in my heart

And love will never be the same
A kind of love that I hold so dear
Yet I’m ready to let it go

Will you remember how we are?
Will you stay with me when I try
To be a better one for you?
In this new world

Minggu, 06 April 2014

Gue sadar banget sebagai manusia gue punya banyak banget kekurangan dan kesalahan yang pernah gue perbuat selama gue hidup didunia ini. Tapi selama itu juga, gue selalu berusaha ngasih yang terbaik buat semua orang, dengan cara semampu gue, push myself to the limit buat bikin orang yang ada disamping gue bisa bernafas lebih lega karna kehadiran gue disitu. Tapi gue ngerasa, sekali gue bikin kesalahan, dunia ini (please, orang-orang maksud gue) ga pernah mentolerir itu sebagai sebuah bentuk tindakan manusiawi yang emang pada dasarnya ga ada yang sempurna, pasti pernah melakukan kesalahan. Gue kaya punya dosa seribu tahun banget dan dikutuk abis-abisan. Begitupun dengan semua kekurangan dalam diri manusia gue, dunia ini gapernah punya maklum untuk nerima semua itu. Gue gak tau cara jelasinnya, gue kehabisan kata kata. Tapi semua ini bikin gue muak, dan gue menderita banget jadi orang selalu beda dari orang-orang. Gue tau gue gak seberuntung orang lain, kayak temen-temen gue yang cantik, yang kaya, yang tinggi, yang punya keluarga sempurna, yang punya temen banyak yang setia tapi tau kah semua orang, kalau sinta yang busuk ini juga manusia.. Punya hati, punya perasaan yang kadang juga bisa ngerasa sakit kalau orang orang perlakuin gue dengan gak adil, takdir yang ga adil masih bisa gue tanggung, tapi kalau manusia yang sebegitu dibekali kesempurnaan sama Tuhan sering bersikap gak adil dan semena-mena itu gak akan bisa gue tanggung. Gue memperlakukan kalian dengan baik.. tapi kenapa kalian gabisa memperlakukan gue ini dengan baik juga. Apa karna gue berbeda sama orang orang. Nasip kalian baik sedangkan nasib gue buruk? Kenapa Tuhan. Kenapa saya harus menangis terus, kenapa saya harus dibuat bertanya-tanya terus kapan saya mati dan ninggalin dunia kejam kaya begini. Kenapa saya harus dibuat ngeluh terus dan berfikir semua ini ga adil dan mikir dimana Tuhan saat gue ngelaluin semua ini. Gue capek banget. Gue cuman manusia biasa yang gampang putus asa, ga ada yang pernah mau narik gue dari situasi kayak gini disaat gue terpuruk dan frustasi sama diri gue sendiri. Tolong Tuhan.. gue manusia biasa dan gak setegar itu, gue gabisa nanggung ini, gak kuat :'(

Sedih lagi, sedih mulu

Selasa, 01 April 2014

Gue mesti membiasakan diri gue untuk jauh dari semua orang. Orang-orang yang boleh tau keadaan gue, seberapa buruk gue terjatuh, seberapa dalam gue terpuruk, seberapa lebar luka yang gue derita mungkin cuma keluarga gue atau setidaknya orang yang gue anggap seperti keluarga (bagas, siti&kadian).

Gue gak tau kemana gue bisa nitipin semua rasa sakit yang gue derita. Gue ga punya siapa-siapa sekarang. Semua orang yang gue anggap siapa-siapa ternyata udah lama ninggalin gue dan jadi bukan siapa-siapa lagi sekarang.

Setiap gue sedih, gue ga tau gue mesti lampiasin kesedihan gue sama siapa. Gue gak tau gimana cara hibur diri sendiri. Hiks

Gue Lagi Sedih

Kenapa ya kadang gue pingin cerita, tentang seseorang. Bukan niat jelekin orang lain sih, tapi buat mengurangi kesedihan yang gue alami pada saat itu. Tapi ujungnya setelah cerita, gue malah takut sama reaksi org yg gue curhatin itu gimana. Takut org itu malah nethink sama kita, pikiran orang yang ga sejalan, sikap dia yang kurang empati dan malah tanggepannya dingin seolah 'kenapa-lo-masalah-apa-aja-harus-di-pusingin' sebenernya itu bukan mau gue, buat cerita dan nyusahin orang. Mungkin orang yang gue ceritain berfikir kalo cerita gue gak penting, tapi ga enak juga kalo ga ditanggepin. Padahal itu berarti banget buat gue ngelepasin semua emosi di diri gue, yang kadang ga bisa ditanggung sendiri. Kadang gue cerita ga minta buat dikomen kok tapi buat didengerin dan dimengerti gimana suatu masalah bisa jadi masalah dari sudut pandang gue. Kadang kalo gue lagi sedih banget, gue suka cerita sama orang lain malem-malem, tapi pas pagi harinya gue nyesel. Kenapa? Karna itupun bukan mau gue buat ceritain masalah gue sama orang lain. Ibaratnya gue kelepasan karna saat itu, gue lagi bener-bener kacau dan rasanya pingin berbagi sama org lain, gak bisa nanggung itu sendiri... kadang gue bersyukur bangun dipagi hari dengan perasaan lebih baik, apalagi gue berhasil nyimpen hari suram gue kemarin buat diri gue sendiri dan gue gaperlu denger tanggapan orang yang sarkastik, yang kadang malah ga sesuai sama masalah apa yang gue hadapin. Kadang gue benci sama diri gue sendiri, kenapa gue kadang gabisa cuma cukup nyimpen masalah gue buat diri gue sendiri dan Tuhan. Tapi gue sadar, manusia emg ga sepenuhnya individual, manusia butuh orang lain. Yah, mungkin guenya aja yang harusnya belajar buat nemuin orang yang sejalan sama gue, bukan yang selalu ngedukung gue tapi yang sejalan, yang bisa maklum fikiran ga masuk akal gue, yang bisa ngerti sesuatu dari sudut pandang gue, dan senang hati nerima semua ocehan gue sampe yang terbusuk tapi dia ga akan ngejudge gue sembarangan. Sedih banget sih gue.. kadang gue cuma butuh buat nulis apapun rasa sedih gue, marah gue, sama blog pribadi gue yang gue yakin bisa menangin semua kriteria diatas, tapi kadang gue butuh kuping yang lebih real dan butuh semangat yang bisa hibur gue, berharap gue bisa lebih baikan. Seharusnya gue ga boleh terlalu bergantung sama orang lain. Gue tau itu.. makanya kadang gue suka ngerem diri gue.. tapi kadang kelepasan juga dan bikin perasaan gue tambah sedih seudahnya.... :'(

Sahabat ♥♥♥

Minggu, 23 Maret 2014

Gue gak pernah berhenti untuk mensyukuri keberadaan kalian dalam hidup gue. Makasih udah mau nganggep gue sebagai sahabat, selalu jadi sahabat gue. Selalu ada walau ga terlihat, selalu jadi pundak tak kasat mata untuk bersandar, untuk menangis dan mengeluh, selalu menyemangati untuk bangkit disaat semua orang yang lainnya mencoba membuat gue jatuh. Selalu peduli sama gue tanpa gue minta. Lo ngebuat keberadaan gue sangat berarti. Walau gue ini kadang konyol, tolol, bego, idiot, gatau terima kasih, pemarah dan suka seenaknya sendiri tapi kalian selalu ngerangkul gue, menyatakan kalau gue ini punya kalian semua. Maafin sebelum gue minta, maklumin tanpa gue harus ngomong. Setiap gue sedih, ngerasa gak berguna, kehilangan semangat. Dengan cuma memikirkan kalian bikin hati gue hangat, bikin gue kuat buat ngadepin dunia yang lebih ga masuk akal didepan sana. Karna gue tau, selama gue tau akan ada selalu orang-orang hebat seperti kalian dibelakang gue. Gue akan selalu jadi orang yang kuat, yang hebat. Lo mungkin bukan sekelompok gaul yang suka pamer apapun hal sempurna yang terjadi dalam hidup lo. Tapi lo semua adalah orang yang tulus, malaikat baik yang dikirim Tuhan buat gue, yang bikin gue gak sendirian, yang menyayangi gue dan menerima gue apa adanya, tanpa syarat, dalam kondisi manusia gue yang gak sempurna ini.

Sekali lagi makasih banyak temen-temennya sinta. Walau kadang sintanya kayak cuek gitu, sebenernya aku sangat peduli dan mikirin kalian cuma mungkin ga ditunjukin terang-terangan aja. Makasih ya, karna kalian ada hidupku dan bikin sinta ini jadi berarti sekali, merasa disayangi dan senang bisa membanggakan kalian didepan semua orang.
Buat kamu, Ka Dian dan Siti Mar'atus..

Thousand Kisses, Mels♥

Good News

Orang bijak pernah bilang,

"Pribadi yang kuat, membangun nasib. Pribadi yang lemah, menunggu keberuntungan. Sukses itu logis."

Walaupun gue belum sukses, tapi gue percaya hal itu. Bahwa tekad yang kuat ditambah kerja keras, usaha dan berdo'a pasti membawa kita pada kesuksesan, apapun arti sukses menurut kita suatu hari nanti.

Awalnya gue masih takut untuk melangkah, karna gue masih bingung jalan yang gue tempuh ini yang terbaik buat gue atau nggak. Berdiam duduk gak menghasilkan apapun, gue sadar itu. Gue butuh perubahan untuk diri gue sendiri. Akhirnya gue lakuin apa yang harus gue lakuin. Gue bosen nganggur, gak punya uang dan gue pingin ngerasain punya uang dan beli sesuatu dari hasil jerih payah gue sendiri. Yah, ngejalanin tes demi tes kerja ternyata cobaan nya gak semudah yang gue kira. Tapi akhirnya perjuangan gue itu terbayar sudah. Yah lumayan lah sekarang gue diterima kerja. Gue gak sabar pingin ngerasain gajian pertama gue, gue punya banyak list yang pingin gue beli pake duit sendiri. :D

Gue juga gak sabar buat berangkat ke wisma tempat kerja gue. Dan mulai hari itu guepun resmi hidup bener-bener mandiri. Kayaknya itu menyenangkan, meskipun gue gak yakin sih -_-
Hmm. Gue berdoa semoga gue selalu sehat dan dilancarkan sama Allah semua yang jadi urusan gue kedepannya. Ayo kerja keras!! Mangaaaaaat mels.

Kamis, 20 Februari 2014

Gue tau Tuhan itu baik. Dia ngirimin gue malaikat-nya untuk memberikan gue 1 alasan kuat kenapa gue harus tetap hidup dan melupakan berjuta alasan yang mungkin gue coba ingkari.

Cuma gue dan Tuhan yang tau sedalam apa gue terpuruk kemarin, bahkan blog ini pun gak tau seberapa gelapnya fikiran itu sebelumnya. Gue bukan orang yang mudah putus asa dan menyerah, semua orang yang mengenal gue tau itu. Tapi terlalu banyak hal buruk yang udah terjadi, yang membuat gue selalu bertanya: kelak apakah aku masih sanggup menatap dunia ini lebih lama lagi?

Semua orang tau dunia ini kejam, tapi mungkin aku pernah merasakan hal yang lebih kejam dari pada kata kejam itu sendiri. Manusia tidak pernah cukup tangguh untuk bisa menanggung semua beban pilu itu bersamaku, tapi malaikatku bisa.

Hehe, I just thought of you, gas Thinking of you gives me strength, thanks for always being there for me. xoxo

Sebuah Kata Maaf

Selasa, 11 Februari 2014

Hai everyone! Apa kabar nih? *ngomong sama tembok*
Fuhfuhfuhk. Okedeh tidak ada basa-basi untuk hari ini guys. Gue cuma mau berbagi aja perasaan sedih yang gue rasain hari ini.

Ada apa sih emang?

Uhhh.. cerita ini dimulai sejak dia *uhuk* balik ke bakasi buat liburan terlepas dari beban uas yang sudah seharusnya dipikul sama semua mahasiswa. Yah seperti yang gue bilang.. dia liburan dan pasti cepet atau lambat dia balik lagi ke solo.

Semenjak kita putus (nah! tau kan yang lagi gue bicarain ini siapa) kita emang tetep komunikasi sih via line, bbm or something. Semenjak itu juga gue dilanda kegalauan yang kayaknya ga ada ujungnya sampe dia akhirnya ngejatohin bom atomnya lewat kode-kode anjay yang bikin gue tambah bingung aja sama dia. Ish.. apa maunya ya? (Bego. Balikan lah)

Jujur aje.. gue juga masih sayang sama dia, selalu sayang kalo bisa dibilang. Tapi, maupun dia, gue dan semua makhluk ghoib disemesta ini juga tau apa masalahnya kenapa kita harus putus. Sekali lagi ha-rus loh ya.

Dia gak pernah nganggep gue begitu, maksud gue, pacaran atau nggak itu semua cuma soal status, kenyataannya gue sama dia sama-sama masih punya perasaan yang sama yang ngebuat kita tetep ngrasa saling memiliki.

Dia selalu merajuk ke gue untuk minta sedikit perhatian, gue masih selalu denger keluh kesah dia begitu juga sebaliknya. Dia selalu jadi tempat gue berbagi apapun, sedih, senang atau bahagia. Kadang dia masih suka galak dan posesif, dan suka ngatur dan suka nasehatin gue disaat gue udah keluar jalur. Dia masih jadi seseorang yang sama, yang menganggap gue sebagai orang yang paling istimewa dan special disaat semua orang ngeremehin keberadaan gue, dan mulai ngeracuni gue dengan fikiran kalau gue ini 'useless'. Tapi bukan berarti dia gapernah bikin gue useless ya *abaikan*

Gue baru sadar, gue beruntung. Gue begitu dicintai, diharapkan kehadirannya dalam hidup seseorang. Itu gak pernah terlintas difikiran gue sebelum kita pisah. Dari sekian banyak orang dihidup gue, mungkin dia adalah salah satunya yang perlu banget disyukuri kehadirannya didunia ini. Gue cuma gatau, kalau gue akhirnya bisa ngerasain perasaan sebahagia itu. Karna hidup yang sulit, udah menekan semua perasaan optimis itu jauh didalam diri gue yang lemah ini. Sehingga gue gak sadar, semua itu gue lewatin tanpa sekalipun gue pernah ngasih kesempatan untuk diri gue merasa benar-benar bahagia seperti sekarang.

Gue gak pernah percaya sama siapapun didunia ini. Karna selain Tuhan, siapapun yang disebut manusia itu pasti akan mengkhianati kepercayaan yang gue berikan pada akhirnya. Tanggal 3 kemarin dia bilang, 'wah! gak berasa udah setahun' gue tau maksudnya. Dalam setahun ini udah terlalu banyak hal yang berubah, gue benci perubahan. Dan sekarang selain waktu yang kejam, gue juga harus membenci jarak diantara kita yang mungkin akan berkhianat. Gimanapun, gue akan selalu memikirkan hal yang terburuk, itulah gue. Dan gimanapun, dia dengan kehidupan sempurnanya, dan gue dengan kebalikan dari semua itu pada akhirnya pasti akan bikin hubungan kita yang rumit ini masuk ke babak yang lebih rumit lagi nantinya.

Dan inti dari semua ini sebenernya adalah hari ini. Hari dimana dia makin keliatan cakep aja, efek dari udah-lama-gak-ketemu. Dia akhirnya beneran ngajak gue balikan. Uh pleaseeeeeee! Gue udah kaya cewek dalem sinetron yang minta waktu buat mikir sebelum gue jawab (oh yeah! seakan gue ini penting banget) tapi tenang itu untungnya cuma berlaku diotak gue yang karatan ini. Gue dengan mantap jawab...

'Aku gak bisa jawab, maksudnya aku gak yakin kalau hubungan ini bisa berhasil tanpa aku nyakitin kamu nantinya. Aku nyaman sama hubungan kita sekarang. Aku rasa gak perlu ada yang dirubah gas, aku sama kamu itu kayak langit sama bumi. Maafin aku ya'

Kata-kata itu masih terngiang-ngiang dikuping gue. Itu pertama kalinya gue gak ngrasa grogi saat ngomong sama dia. Itu kebenaran yang harus dia tau, tapi itu semua juga bikin gue ancur pada saat bersamaan. Dan sedikitpun dia gak mengeluh, itu bikin gue lega, saat dia bilang gak-papa tapi gue tau gue udah nyakitin hati seseorang yang sangat baik, dengan semua fikiran pesimis gue yang sangat jahat. Baik gue maupun dia tau, penolakan bukan akhir dari perasaan membutuhkan satu sama lain. Untuk itu kelak, gue jamin gue akan selalu ada kapanpun dia butuh gue untuk mengeluh dan diapun menjanjikan hal yang sama ke gue.

Selanjutnya, gue tau gue harus move on sampe gue bener-bener bangkit dan balikin semua kepercayaan diri yang gue punya demi dia. Dan untuk terakhir kalinya gue minta maaf lagi, mungkin sebelum saat itu tiba gue akan terus berpegang pada dirinya agar diri gue tetap tegak berdiri. Maaf untuk keegoisan ini

Draft

Pernahkah kau merasa terlalu mencintai seseorang?

Kata orang, pria itu kadang terlalu proktektif kepada wanitanya. Tetapi hal itu tak pernah terjadi kepada priaku. Priaku yang dingin, priaku yang cuek, priaku yang terlalu mengabaikanku. Walau begitu, aku tetap mencintainya sampai aku takut suatu hari dia akan berjalan pergi meninggalkanku. Dalam fikiran itu, aku terus merasa suatu hari dia akan menjauh. Dengan fikiran itu pula tanpa sadar aku telah menggenggamnya terlalu erat, menjeratnya dengan tali tak kasat mata yang aku ciptakan sendiri karena sifat egoisku.

Poor me..

Senin, 10 Februari 2014

Susah banget nempatin dia diantara daftar orang-orang yang patut diblacklist dalam kehidupan ini. Semakin gue gak peduli itu semakin negasin suatu hal, gue bener-bener peduli. Sialan. Kayaknya lagu geisha emang ditujukan buat gue banget disituasi kayak gini, ya.. lumpuhkan sajalah ingatanku hahaha. Sial ini menyedihkan. Gue bakal membayar berapapun dan dengan apapun kalo ada yang sanggup menghapus keberadaan dia dalam ingatan gue saat ini. Tuhan tau gue berusaha untuk itu. Gue pingin move on, please..

Ada dua sisi dalam diri gue yang guepun gak tau, sisi yang manakah yang benar-benar lebih dominan?
Satu. Gue peduli─ uh, coret! gue BENER-BENER peduli. Dan gue bener-bener butuh dia untuk ada disekitar gue, untuk membuat gue tetap semangat, untuk ngebuat gue tetep hidup, dan well.. untuk tau keadaan dia, kalau dia baik-baik aja.. dan dia bahagia. Diri gue bener-bener harus dikasihani untuk yang terakhir itu.
Yang kedua mungkin.. Gue bisa sangat mengacuhkan dia, gue gak mau dia ada disekitar gue, bahkan namanya pun gak boleh terdengar sepelan apapun itu diudara, karna itu ngebuat hati gue sakit.. saat dia tertawa diatas penderitaan yang gue alami karena terlalu membutuhkan dia dalam kehidupan ini. Gue butuh dia untuk lenyap atau gue yang menghilang. Itu akan sangat menghancurkan gue, saat gue mulai memainkan peran gue─ berpura-pura dari hari ke hari untuk nggak membutuhkan dia dan nggak peduli tentang apapun hal yang berhubungan dengan dia yang ada didalamnya.

Jadi, untuk sementara hari-hari tanpa dia seakan menyakitkan, tapi sesungguhnya kesendirian sangatlah penting untuk gue saat ini. Butuh usaha keras untuk menjalani hari dengan normal dan tetap bertingkah seperti seseorang yang tidak hancur didalam. Once again, poor me...

Kamis, 06 Februari 2014

Gak bisa dijelasin betapa gue benci dia saat ini tapi dia tetep jadi bagian terpenting yang bikin gue semangat untuk ngejalani hari hari, berarti itu tandanya gue masih membutuhkan dia kah? Belum bisa lepas sepenuhnya dari bayang-bayang dia. Apapun tentang dia masih sanggup memengaruhi gue dengan begitu hebatnya. Kadang gue fikir, gak mengenal dia sama sekali itu jauh lebih baik, walaupun gue sebenernya gak menyesali apapun yang udah pernah kita lewati. Kadang gue fikir dengan membenci seseorang, bisa buat gue melupakan orang itu. Tapi kenyataannya itu cuma nambah beban gue.

Beban menyayangi seseorang itu ternyata lebih berat daripada saat kita membenci seseorang, maksud gue, kalau kita terlalu menyayangi tapi pada akhirnya dikecewakan apalagi sampe disia-siakan, kesedihan yang kita tanggung nantinya akan jauh lebih dalam. Karna menyayangi sekaligus membenci seseorang pada waktu bersamaan itu bukan hal yang mudah untuk dilalui.

Gue berfikir, terkadang manusia itu terlalu angkuh untuk bisa mensyukuri kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Apasih yang mereka cari dari hidup ini? Mereka sering sekali mendambakan seseorang yang jelas-jelas tidak bisa memberikan kebahagiaan kepada mereka. Tapi yang sudah jelas menyayangi mereka dengan sepenuh hati malah sering kali tidak mereka lihat, seringkali diabaikan, disepelekan dan tidak dihargai keberadaannya. Guepun gak tau, apakah orang-orang seperti itu suatu hari akan menyadari ketololannya itu apa enggak, manusia kan sering kali hanya mengukur orang lain dari kesempurnaan yang terlihat oleh mata, manusia akan lebih jelas melihat dan membanding-bandingkan kekurangan dalam diri seseorang tanpa pernah sadar bahwa yang mereka anggap kurang itu ternyata justru yang menjanjikan ketulusan bagi mereka.

Itulah sebabnya gue sering ngerasa useless berada didekat orang-orang yang gue sayang. Gue gak mau menyanyangi tapi pada akhirnya harus membenci. Gue sebagai manusia, punya perasaan ingin juga disayangi, dihargai, dilihat.

Tapi kenyataan selalu beda dari apa yang kita pingin rasain, apa yang kita pingin alamin. Kenyataannya, manusia dengan kasih sayang yang besar, manusia yang tulus, manusia yang rela berkorban demi melihat orang yang disayangi bahagia,manusia yang peduli terhadap orang lain, justru selalu dihadapkan pada orang-orang yang tidak pernah menghargai dan mensyukuri kehadiran mereka dalam kehidupannya. Kenyataannya manusia itu selalu dipasangkan dengan dua sisi yang berlawanan, katanya biar seimbang. Tapi kenyataan yang lain juga bilang, hidup ini emang gak pernah adil.

Kelak

Sabtu, 01 Februari 2014

"Jangan bersaing dengan masa lalumu. Berharaplah pada hal-hal besar di masa depanmu dan cintailah dirimu saat ini" - Master's Sun.

Quotes itu sangat menginspirasi gue. Ada banyak hal dalam hidup ini yang sering ngingetin gue kalo hidup itu emang gak pernah mulus. Gue mengalami banyak fase dalam hidup ini, gue ngalamin hari-hari bahagia yang gak akan bisa gue lupain. Gue pernah terpuruk dalem banget, sampe sampe gue gak bisa percaya kalo gue bisa bangkit jadi wonder woman lagi. Yah yang terakhir emang apa banget sih ya, tapi gak papa lebay sekali kali. Nah ngomongin lebay hidup emang kadang lebay sih saat senang kita lupa sama yang di atas (Tuhan), saat susah kita juga lupa sama yang dibawah kita. Gimana dong? bukannya ngrasa jadi manusia paling menderita sedunia sih, cuma dalam kasus gue disaat gue mulai ngrasa cobaan yang gue laluin terlalu berat, disaat itulah gue mulai mengeluh.

Disaat gue bersedih, kecewa, terluka *azek* dengan kehidupan gue saat ini, gue sering keinget sama hidup gue jaman dulu yang kayaknya berbeda banget ya sama hari ini. Gue gak bisa berhenti meratapi hidup gue saat ini yang gak banget sampe sampe gue lupa caranya move on. Tapi makin kesini, makin gue lalui, seiring berjalannya waktu semuanya berubah juga kan jadi berlebel 'masa lalu' yang membedakan yah luka luka lama itu ninggalin bekas di diri gue yang gak bisa gue hilangin dan masa lalu sedih gue jadi seolah saingan mulu sama masa lalu gue yang indah.

Tapi akhir-akhir ini gue lagi optimis banget sih sama hidup gue. Walopun belum bisa bangkit sepenuhnya dan gue emang belum bangkit. Tapi gue percaya, bahwa kelak gue akan punya kehidupan yang indah lagi, yang lebih hidup. Yang sederhana, tapi menyenangkan. Terlepas dari semua hal yang bikin gue sedih kemarin, yang menghancurkan harapan gue. Gue akan punya harapan baru, sesuatu yang pingin gue capai nantinya. Dan kelak gue bakal jadi people person, yang punya tujuan gak hilang arah lagi kayak sekarang. Mikirin itu aja bikin gue deg-degan. Sekarang emang, emang gue masih terjebak sama lingkungan lama yang serba fake. Kalo bisa gue lupain, gue pasti lupain. Tapi gak bisa, gue masih harus ngelewatin ini buat akhirnya bertransformasi jadi diri gue yang sesungguhnya, tentunya kelak.

Melupakanmu mungkin terasa sulit
tapi membencimu itu menyakitkan

Namamu mungkin kini terdengar asing
Tapi kenanganmu tetap menari indah di benak ini

Hanya dengan mengingat namamu membuat hati ini perih
Tapi mengapa aku selalu rindu mengeja nama itu diudara.

Kenapa kau harus jadi bagian dari masa lalu yang membuatku terluka
Yang pernah menggores hati ini dengan begitu kejam

Merindukanmu seperti tidak pernah ada batasan
Walau membencimu kini yang paling masuk akal

Aku ingin mengenangmu sebagai sesuatu yang membuatku tersenyum kelak
Sungguh aku ingin mengubah kenyaatan itu

Bahwa kamu pernah membuat ku menangis
Bahwa kamu pernah mengkhianati kepercayaan yang ku berikan

Melupakanmu memang terasa sulit
Ku harap aku bisa membencimu walau itu menyakitkan

Hemat

Senin, 20 Januari 2014

Tuhan tau gue lagi sedih saat ini (yeah! kapan sih gue gak sedih) sori ya blog, gue akhir-akhir ini jadi kaya manusia menyedihkan banget tapi emang cuma blog deh yang mengerti penderitaan gue. Karena kecelakaan itu gue jadi krisis keuangan banget, ya gitu planing gue musti di manage ulang, ibaratnya kalau gue mau tetep idup yah gue musti hemat. Dan gue lagi hemat.. jelas hemat bukan gaya gue banget. Gue itu orangnya tukang makan, asal tau aja sih. Jadi kalau ada tukang jualan apapun dirumah pasti gue berhentiin. Begonya lagi, gue malah sampe punya nomer hape abang-abang bakso, siomay, cuanky, cilok, mie ayam, rujak bebek, sampe es bogel juga gue punya. Pokoknya kalo ampe abang-abang itu gak lewat pasti gue teror di sms. Masalahnya sekarang adalah... gue musti ngirit, itu adalah masalah besar karna gue gak bisa nahan-nahan untuk gak ngemil, jajan ya gitu deh. Gue menderita banget karna itu, karna gue mesti nahan-nahan jajan. Gue lebih baik gak punya pulsa daripada gak jajan, gue mendingan gak punya pacar daripada harus nahan jajan. Makan itu buat gue energi yang harus di charge terus-terusan. Makan bisa bikin gue bahagia. Makan bisa ngelupain semua masalah yang lagi gue tanggung. Pantesan aja kan orang kalo lagi stress jadi doyan makan. Karna makan saat stress emang bisa bikin hepi. Cuma makan yang bisa bikin gue senang disaat gue lagi sedih. Makan-makanan enak itu kaya obat buat gue. Nah jadi ngerti kan betapa berartinya makanan buat gue :(

Gu Family Book

Minggu, 12 Januari 2014

Khusus di ultah oppaku tercinta yang ke 28 aku mau share drama favorite aku banget yaitu Gu Family book. Bagi kamu pecinta drama korea pasti judul itu sudah nggak asing lagi kan. Setelah vakum untuk waktu yang lama, menyendiri, melamun dan banyak melakukan hal yang tidak berarti. Suatu sore aku seperti menemukan sebuah energi baru yang membuat ku bangun dari keterpurukan dan menyadari kalau ternyata aku masih hidup. Ini agak lebay sih, tapi kira-kira begitulah kenyataanya. Itu semua bermula 5 bulan yang lalu, saat aku gak sengaja gonta ganti channel tv dan akhirnya nemuin sosok choi kang chi lagi senyum lebar di depan tv. Awalnya gak punya napsu buat nonton tv, apalagi drama korea, yahh.. walopun dulu getol banget sih nonton dramkor. Yang jadi tolak ukur aku buat nonton sebenernya karena tokoh utamanya yang meranin itu Lee Seung Gi, penyanyi + aktor korea yang paling aku suka. Sebenernya aku udah tertarik awalnya karena drama itu genrenya kolosal dan seperti yang aku bilang pemeran utamanya SGi. Tapiiiiii pas aku liat scene berikutnya ada unsur fantasinya (waktu itu mata SGi berubah jadi hijau) aku jadi agak males nontonnya, akhirnya saat itu aku langsung ganti channel deh. Gonta ganti sana sini gak nemu something yang seru akhirnya aku fikir gak ada salahnya aku nyoba nonton lagi kdrama. Lagian yang main SGi ini kan dan entah kebetulan atau gimana ya tapi dubbing yang dipake indosiar buat gu family book kayaknya pas banget gitu sama karakter para tokohnya, tumben banget loh. Biasanya aku sebel banget sama dubbing nya indosiar yang menurut aku aneh.
Nonton 1 episode full ternyata bikin aku madly in love banget sama gu family book, yah waktu itu nonton eps 7/8 gitu aku lupa. Kalau tau seru seharusnya aku nonton dari awal aja kan T___T. Finally aku download full eps nya deh. Aku suka, suka, suka, sukaaaaa banget sama ceritanya, cast nya apalagi. Tapi lebih suka lagi sama intrik di drama ini, walau cliche tapi ternyata gak mudah ditebak alurnya. Aku sampe sering mangap malah karna kagum banget sama pilihan intrik di drama ini. Semenjak itu aku jadi gak pernah ketinggalan duduk manis di depan tv jam stengah 4 sore hehe. Tapi aku sempet galau mati-matian lho, maklum lah aku kan kepo banget sama ending suatu cerita, jadi pas nonton di nb itu aku longkap nontonnya ke episode 24 (ending), uuh! Yang ternyata endingnya sedih abiiiss. Sejujurnya aku suka banget loh sama novel/film yang ujungnya berakhir dengan sad ending. Malah aku kecewa kalau suatu cerita berakhir bahagia melulu, so boring. Tapi entah kenapa ada rasa kecewa, duka dan keengakrelaan yang mendalam saat drama ini berakhir dengan sad ending. Meskipun si pak sutradara itu sudah mencoba menghibur dengan bikin lompatan tahun terbesar di ending, sekitar 400tahunan lebih sejak kematian yeo wool sampe ke tahun 2013 dimana kang chi ketemu sama reinkarnasi  yeo wool lagi. Tapi itu tetep gak bikin aku puas sama endingnya, aku lebih suka kalau ceritanya berakhir sampe yeo wool meninggal aja. Okelah, mungkin si sutradara itu berfikir dengan lompatan waktu dan reinkarnasi itu bakal mengobati luka hati kita-kita karena yeo wool meninggal tapi ternyata malah bikin aku makin kecewa. Hikss... mungkin kalau ada gfb season 2 sih itu lebih bagus, kan kang chi di tahun 2013 itu bisa jadi teaser hahaha. But it's okay apapun endingnya gak berhasil mengurangi rasa cinta aku sama drama ini. Dramkor ini punya arti tersendiri buat aku.
Inilah rincian, alasan dan hal-hal yang bikin aku suka banget sama gfb:
♥Genre. Ya gfb sendiri bergenre melodrama yang emang mellow banget ya asli. Soalnya drama ini kayak punya sihir yang selalu sukses bikin aku nangis sampe tersedu-sedu banget, malah sampe bikin aku galau setengah mati setiap abis nonton scene syedihh. Yang kedua, cerita ini ngangkat setting jaman dulu, aku emang suka banget sama cerita kolosalnya korea. Soalnya kebanyakan kdrama kolosal pasti ada adegan laga gitukan. Aku suka banget ngeliat adegan berantem/perang jaman dulu, cool aja gitu liat artis fave nunjukin aksi bela diri, apalagi jaman dulu kan senjatanya pedang/panah. Wadaw meleleh deh setiap liat scene seung gi berantem. Itu macho abiss. Padahal SGi diem aja aku udah jatuh cinta, gak kebayang deh misalnya aku lagi dalam bahaya gitu tiba-tiba choi kang chi dateng nolongin dan ngabisin orang-orang jahat itu demi ngelindungi aku. Hummm... pokoknya keren aja gitu kalau liat cowok-cowok ganteng itu pake baju jadul (yang ribet banget) berlagak kaya ksatria berpedang gitu. Yah film action jaman sekarang kan outfitnya baju baju ala mafia gitu dehh, ber-jas terus bawa pistol kemana-mana. Keren sih, cuma tetep aja aku lebih suka sama ksatria berpedang dan jago bela diri. Well, beberapa drama kolosal fave aku adalah The Great Queen Seondeok dan Dong Yi. Dooh juara banget deh meskipun kebanyakan kolosal itu eps nya panjang-puanjang tapi sama sekali ga membosankan. Ceritanya justru diperindah dengan intrik-intrik menakjubkan, permainan emosi dan fikiran juga, yang suka bikin aku geleng-geleng sendiri. Betapa jeniusnya sang penulis skenario :p kadang nonton kisah-kisah roman yang klise buat aku bosen makanya aku lebih suka kolosal karena bisa bikin aku berpetualang dan belajar banyak hal tentang hidup ini dari sebuah drama. Yang ketiga udah pasti cerita fantasi yang dibalut kisah oh-so-romantis. Jarang banget ada drama kolosal yang cerita romantis nya sangat kuat. Mengingat jaman dulu pelukan, ciuman itu hal yang masih tabu untuk di ekspos kan :p
♥Cast/Karakter. Aku rasa semua pasti setuju kalau aku bilang semua pemeran di drama ini sangat pas dan natural sekali. Aku suka sama semua tokoh di drama ini, tak terkecuali Jo Gwan Woong si ahjusshi yang sangat aku benci tapi aku suka akting doi. Eh aku agak sebel juga deng sama si biksu So Jung. Aku gak bisa bilang dia sotoy sih karena ramalan dia selalu bener, ramalan dia menurutku sangat menyebalkan tapi disaat-saat tertentu aku suka menyesal kalau ada tokoh yang menentang ramalan doi. Kalo nyebelinnya mungkin karna ramalan doi ternyata mampu menjatuhkan kegentaran hati kang chi untuk ninggalin yeo wool. Menurut ramalan, yeo wool itu harus menghindari takdir yang ia temui didekat pohon sakura dibawah bulan sabit (maksudnya kang chi) kalau tidak salah satu dari mereka akan mati (karena kangchi makhluk abadi, yang mati udah pasti yeo wool dong). Aku sempet setuju sih awalnya, tapi ngeliat keteguhan hati yeo wool aku jadi punya keyakinan hati yang sama. Well, semua manusia pasti akan mati, mungkin yeo wool entah dia beruntung atau enggak sih dia tau takdirnya sebelum semua itu terjadi, tapi aku salut dia tetep ga menghindari kang chi. Tentu aja dia takut mati, semua orang takut mati kok. Tapi kenapa kita harus sepercaya itu sama sesuatu hal yang belum tentu terjadi kan? Kalopun ramalan itu bilang dia akan mati, tapi itu cuma ramalan yang sifatnya 50% banding 50%, masih abu-abu. Bisa bener bisa tidak, bisa mati bisa tidak. So, mentang-mentang kita udah tau masa depan kita lantas itu akan membuat kita dimasa sekarang menyerah begitu saja, berhenti usaha dan akhirnya berkehendak seperti yang biksu katakan. Hell no! Lakuin aja yang menurutmu benar, sesuai kata hati. Lebih baik bersikap menentang dan memegang kemungkinan 50:50 itu agar tetap ada, daripada nurut apa kata ramalan berarti dengan begitu kita meniadakan kesempatan yang 50% itu lalu mengubahnya menjadi 100% untuk mati. (Pusyiing ya) yah begitu sih kira-kira pemikiran yeo wool yang aku sangat kagumi. Tapi semua sia-sia deh pas kang chi tau ramalan itu. Aku kesel banget sama kang chi yang pada akhirnya menyerah pada takdir dan percaya sama ramalan. Aku ngerti banget sih dia takut yeo wool mati, tapi emang dia ga inget apa sama pesan bokapnya (wool ryung) yang bilang: "Janganlah menyerah pada rasa takut dan keragu-raguan. Sekali kau menyerah, maka kau akan kehilangan segalanya" awalnya aku ga ngerti kenapa wool ryung bilang gitu, tapi ternyata nasehat itu terbukti bener banget. Pertama, hal itu menentukan skenario takdir itu sendiri, wool ryung pernah mengalami kasus yang mirip (dulu sama seo hwa kan ibunya kang chi) makanya dia berubah jadi iblis 1000tahun dan dia nyesel. Oleh sebab itu dia nasehatin kang chi agar teguh pendiriannya kayak yeo wool gitu kan. Tapi waktu itu baik kang chi maupun aku sama-sama gak sadar betapa nasehat ini sangatlah berharga dan akhirnya berkat teori dari laksamana lee shun shin yang bilang: "untuk melindungi orang yang kita cintai, satu-satunya cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan tetap bersama mereka" uuuh ngena kan!! (Makanya tuh dengerin nasehat orang tua oppa hahaha) yah tapi akhirnya semua itu cuma jadi penyesalan dan baru sadar di akhir. Karena kang chi give up, akhirnya malah membuka jalan untuk takdir lebih leluasa menjalankan misinya buat ambil nyawa yeo wool huhu. Dan kebukti banget kan omongan ahjusshi tercinta kita wool ryung. Entah aku harus benci sama tindakan kang chi atau biksu so jung (puhlease biksu so jung, aku tau itu karna kamu sangat sayang sama wool ryung dan kang chi, gamau kalau nasib kang chi kayak wool ryung, aku gabisa benci kamu tapi aku benci banget sama ramalan mu itu looh). Btw, kenapa aku jadi ngelanturnya jauh banget ya? Hihi. Okay back to topic, aku suka banget sama karakter choi kang chi. Dia smart (SGi juga smart :p), lucu, konyol, tulus banget hatinya dan SGi benar-benar sepenuh hati banget meranin tokoh ini. Jadi aku bisa dapet feelnya kang chi banget dan ngerasa tokoh ini benar-benar hidup dan nyata. Kalau di drama sebelumnya aku liat SGi selalu yang tipe-tipe cowok manja, jutek, angkuh, sombong yah gitu-gitu lah. Tapi di film ini aku benar-benar ngeliat dia macho bangets. Meskipun banyak adegan nangis tapi tetep keliatan macho. Kadang cuma dengan ngeliat senyum kang chi aja aku jadi ikut ngerasa gembira sekali. Liat kang chi marah dengan tatapan membunuhnya bikin aku marah juga dan pingin ikutan ngebunuh *plak* duuuhh! Abis tatapan mata oppa yang satu ini emang membius banget sih, aku jadi ngerasain emosi apa yang dia rasain. Apalagi pas akting nangis, hatiku jadi ikutan sakit dan nangis bareng doi, ikutan galau, ikutan sedih.. *bunuh diri*. Di gfb aku juga sempet terpesona sama karakternya yeo wool. Tepatnya suzy yang berperan jadi yeo wool. Yaaa.. kalau kita liat di dream high atau big, suzy ini selalu jadi cewek kaku dan sombong dengan tampilan imut-imut, manis-manis gimana gituu. Tapi di gfb aku jadi ngeliat sisi lain dia sebagai cewek tomboy tapi real protagonis banget, dan itu keren. Aktingnya bahkan sangat natural menurut aku. Biasanya jadi cewek imut-berponi yang nari-nari kayak di dream high, di gfb dia malah sukses juga jadi sesosok pendekar perempuan yang jago bela diri dengan panah dipundak dan pedang ditangannya hohoho. Gara-gara gfb aku jadi suka sama suzy nih.
♥Soundtrack. Nah kalo ini jangan ditanya deh, lagu-lagu yang jadi soundtrack di gfb emang enak-enak banget. Aku sampe download semua soundtrack nya dan aku bikin playlist beberapanya di blog ini. Dulu aku puter setiap hari gak pernah bosen, kadang kalo lagi santai juga sekarang masih suka aku play. Menurut aku selain enak didenger semua lagu ost gfb ini bener-bener mengisahkan alur cerita dari drama ini sendiri. Malah ost yang dinyanyiin sama LSG (last word), suzy (don't forget me) dll itu bener-bener ngegambarin gimana perasaan para tokoh di drama ini banget. Awal denger ost gfb (khususnya lagu only you by 4men, best wishes to you by the one, dan love hurts by lee sang gon of noel) dari instrumennya aja aku udah bisa ngerasain gimana lagu itu dalem dan menyayat-nyayat hati banget. Padahal aku cuma denger lho belum tau liriknya. Tapi korea emang bener-bener gudangnya lagu galau sih. Hebatnya ost gfb ini aku bisa ngerasain feel yang coba dibagi oleh lagu-lagunya walopun aku ga ngerti bahasanya dan gatau arti dari liriknya, tapi deliver ke hati nya nyampe banget haha. Pokoknya cuma denger lagu-lagu dari ost gfb aja, kenangan tentang adegan-adegan di gfb bisa tiba-tiba keputer di otak aku, bikin aku sedih karna aku tau drama ini udah berakhir.
Nah sekian deh sedikit review dari drama favorite yang udah sejak lama pingin aku bagi banget di blog ini. Untuk kurang/lebihnya aku minta maaf yaps! :) And happy birthday to Lee Seung Gi who turns 28 today! I'll love you lots and lots, oppa. Once again, selamat hari Seung Gi sedunia Airens!♥

Aku merindukan kamu yang tak akan pernah kembali.
Kamu yang pertama kali mengisi seluruh hati ini lalu melukainya seperti luka memar.
Kamu yang tak mungkin bisa ku gapai lagi meski diri ini memohon kepadamu untuk tetap tinggal.
Kamu yang telah menjadi segalanya.
Menjadi bumi, air bahkan tanah tempat ku berpijak kini telah hilang menempatkan aku pada kehampaan.
Kekosongan luar biasa ini begitu menyakitkan sekaligus tidak bisa dihindari.
Seperti kamu yang sudah menjadi segalanya.
Berbaik hati lah agar tetap tinggal.
Obati hati yang pernah kau gores dengan keacuhan.

Curcol sekedar

Hey anyone. Gue mau curhat ceritanya. Ada sesuatu tentang diri gue yang gak bisa gue tolerir sama sekali yaitu mudah memaafkan, pantang gengsi dan sangat toleransi sama semua orang. Seandainya gue gak mudah memaafkan orang lain pasti hidup akan terasa lebih mudah karena kita bakal gampang untuk membenci seseorang yang memang pantas untuk di benci. Seandainya gue punya gengsi setinggi langit setidaknya harga diri gue gak akan jatuh dengan mudahnya sehingga mereka bisa dengan gampang nginjek nginjek semua itu. Dan seandainya gue gak gampang menoleransi kesalahan orang lain, gue gak akan terus terusan makan ati atau merasa sakit hati karena mereka memperlakukan gue dengan seenaknya dan kadangkala jadi terlalu sering meremehkan kebaikan hati ini. Hiks.. udah gini aja sih curhatan gue yang bikin galau.

Kesepian, ceritanya..

Hidup ini bikin gue sedih tapi gue gak bisa nangis. Banyak hal yang gak bisa dijelasin pake kata-kata contohnya, gue kesepian. Perasaan yang jelas banget gue rasain tapi susah buat diungkapin. Gue biasanya setiap hari berinteraksi sama orang-orang tapi sekarang nggak lagi. Akhir-akhir ini biar hidup gue lagi tenang tapi gue malah butuh lebih banyak ekstra ketenangan. Gue juga lagi mikir, lagi coba menerima nasip gue. Yah gue harus bangkit mau gak mau, gue baru bisa hidup lagi kalo gue udah dapet kerjaan nanti. Walopun ketemu sama orang-orang baru itu melelahkan tapi seenggaknya gue gak kesepian. Gue harus bahagia bagaimanapun caranya. Gue gak boleh malu, minder, atau ngerasa terbelakang lagi. Gue harus kuatin hati, kuatin mental. Allah yang ngasih gue hidup, gue yang ngejalanin hidup, orang lain ga boleh komentarin hidup gue. Gimanapun gue yang ngerasain paitnya. Yaelah, hidup dipikir-pikir kayak obat aja pait segala.
Btw, gue punya banyak banget temen di dunia nyata tapi gak ada yang bisa gue jadiin tong sampah. Entahlah, orang lain cuma excited sama masalah percintaan aja. Gue juga tipe orang yang gak suka berbagi duka, gue selalu keliatan bahagia depan orang. Gue gak berani nitipin cerita menyedihkan ke orang lain. Tapi anehnya gue gampang banget masa curcol di dunia maya/temen dumay. Yah mungkin mreka semua lebih bikin gue nyaman untuk berbagi. Contohnya blog ini nih, enak banget diajak curcol.
Semangat ah mel, cari kebahagiaan lo mulai sekarang. Kan hidup emang buat dijalanin aja, dan cuma dijalanin aja. Jangan berharap buat ngerti karna Allah itu diluar nalar, Allah mengasihi kita dengan cara yang berbeda dari cara umatnya. Semuanya pasti ada hikmahnya, gak sekarang tapi nanti. (Kenapa gue jadi bermonolog gini?) Serius nih, kadang gue kayak punya kepribadiaan ganda. Yang satu bawa energi positif yang satu lagi negatif. Gak tau yang mana yang paling kuat yang jelas kalo lagi waras gue bisa Memukau orang-orang dengan ketegaran gue. Tapi kalo lagi depressi gue bisa lebih sayko dari orang yang jelas jelas sayko. Nah kan gue ngelantur. Pokoknya semua orang jangan bikin gue down aja intinya, kenyataan aja udah bikin gue capek dan depresi kalo ada lagi yang bikin gue down, mendingan gue ketelen bumi ajalah sekalian. Oke cukup sekian dan terimakasih curcol gue hari ini.
Ps: doain gue cepet dapet kerja ya!!!

Kangen Tambun

Sabtu, 11 Januari 2014

Gue mau sekedar flashback, curhat juga deng. Entah siapa yang bisa gue ajak ngobrol dengan leluasa lagi selain blog. Gue lagi mikirin tambun, bukan tambun nya. Tapi kenangan yang pernah terukir di dalamnya. Disana emang wilayah terpencil, kabupaten bekasi yang jarang orang tau. Tapi tambun memberi gue banyak kenangan yang gak bisa gue lupain begitu aja. Entah kenapa, sejak lulus smp gue gapernah benar benar memiliki teman baik lagi. Gue kesepian di tempat tinggal gue sekarang meskipun banyak fasilitas kayak gadget dll. Kalo gue bayangin masa masa dulu, masih kerasa jelas perasaan bahagianya, entah kenapa bikin gue kepingin muter waktu supaya balik ke masa itu. Kadang gue suka mikir.. kenapa ya gue ga pernah bisa move on dari sesuatu yang pantesnya orang-orang udah bisa lupain. Gue pun gak ngerti sama diri gue. Tapi tambun banyak memberi kebahagiaan buat gue, kebahagiaan yang ga pernah gue rasain lagi sampe sekarang. Sekarang gue mau terbang ke masa-masa dulu. Masa-masa saat gue masih smp. Saat itu gue main galasin sama temen-temen gue yang umurnya beda-beda.. ada yang lebih tua, sebaya, seumuran. Ada cowok ada cewek. Main sampe lupa waktu, ketawa.. ketawa.. ketawa. Rasanya bahagia memandang lapangan depan rumah yang selalu ramai gak pernah sepi, selalu ada keceriaan yang terpancar dari sana. Sesuatu menerbangkan gue ke memori yang lain, saat gue jatuh cinta untuk pertama kalinya, naksir dan ditaksir itu hal yang berbeda tapi itu perasaan yang luar biasa. Saat saat malu malu waktu ketemu sang gebetan, lapangan juga banyak menjadi saksi untuk peristiwa yang satu ini. Saat sore sore doi main bola di lapangan depan rumah terus gue ngintip adalah momen termenggelikan sekaligus terindah yang bisa gue kenang. Duduk didepan rumah iin sambil ngobrol ngalor ngidul dari sore sampe malem hari, kadang bisa sampe tengah malem, pernah diomelin tetangga juga karena ketawa kekencengan. Itu juga sebagian kecil yang gue selalu rindukan. Kadang kadang nyamper temen yang banyak cuma buat ngobrol dipojok lapangan walau gelap-gelapan tapi itu gak masalah karena kita having fun. Flirting sekedar sampe modus-modusan kayak makanan sehari hari. Kadang kalo lagi bosen godain orang lagi jalan pun itu jadi sesuatu yang menyenangkan. Gue juga inget saat pulang sekolah siang-siang tiap hari gue konvoi motor sama temen temen kemanapun yang penting kita happy. Saat bulan ramadhan yang selalu berkesan karena bisa sering-sering ngeliat gebetan dari jarak dekat, sambil ngasih kode buruan-tembak-gue tapi ujungnya selalu di php *gubrak*. Di sekolah pun sama menyenangkan, gue bukan orang pendiam, gue ceria dan kreatif. Gue bersahabat sama banyak orang, gue inget saat pulang sekolah tiap hari gue selalu ngayab nyari warnet yang pewe sama ajeng sampe sore, ajeng temen gue yang paling royal, kalau lagi bokek gak perlu kuatir, uang dari dompetnya selalu siap diandalkan kapanpun gue butuh Traktiran. Ngerjain tugas dirumah temen itu biasa, tapi mandi bareng dirumah temen pasti hal yang gak bisa lo lupain seumur hidup. Untung gue masih kecil ya :"") ngabuburit sama si debi juga hal yang gabisa dilupa. Kalau orang biasa ngabubutit ke tempat tempat yang deket, kalau kita mah beda, ini perginya malah berpetualang banget ke tempat jauh yang ga pernah dikunjungin. Kalau sama muti sore-sore pasti udah disamper buat jalan-jalan naik motor, tapi jalan-jalannya bukan sekedar jalan loh.. melainkan stalkingin rumah mantan pacar. Pokoknya pas smp gue sering banget jalan-jalan naik motor cuma sekedar jalan aja karna ga ada tujuan. Itu semua adalah hal-hal sederhana yang setiap hari gue lakuin sama temen-temen, itu cuma sebagian kecil dari memori panjang yang pernah gue lalui, yang pada akhirnya cuma bisa gue kenang tanpa bisa gue ulang. Gue selalu bisa bergaul sama siapa aja, dan gue bahagia. Memori itu berhenti saat gue lulus smp, dengan berat hati gue ikut mama pindah ke bekasi. Saat itu dunia kaya jungkir balik dan gue ngerasa hampa, gue gak pernah keluar rumah dan gak ada niatan buat bergaul sama orang-orang dilingkungan rumah. Menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah di banding di rumah. Tapi keadaan kayak gitu gak membuat gue bisa bener-bener bersahabat sama anak-anak di sekolah. Biarpun gue tetep berteman sama siapa aja disekolah, tapi semua itu gak membuat gue nyaman, senyaman teman-teman smp. Gue ngeliat banyak orang menikmati harinya di masa sma. Memiliki banyak sahabat dan membuka hati untuk seseorang. Tapi seakan hidup gue colapse, gue selalu ngerasa terbelakang dan ngerasa hidup gue gak seharusnya disini. Gue lebih nyaman sendiri, gak ada temen yang bisa diajak berbagi. Gue mulai tau pelan-pelan semua anak di sma itu gak ada yang bisa diandalkan dalam kehidupan pribadi, semua orang cuma mengenal dari kulit terluar dan gue benci dengan kenyataan kalau dunia ini fake dan munafik. Gue gak pernah bisa jadi diri gue apa adanya di sma, gue gak punya kesempatan buat jadi diri sendiri karena semua orang kayak gak murni. Dulu, biarpun banyak masalah, itu gak pernah terasa berat karena terlalu banyak hal menyenangkan yang bisa dilakuin daripada hanya berdiam duduk dan meratap. Gue gak pernah merasa kesepian seharipun. Biarpun punya gebetan yang kadang bikin makan ati tapi entah kenapa gue gak pernah ngerasa galau. Tapi hari-hari gue saat ini bener-bener ironis. Kesepian pelan-pelan membunuh, masalah terasa berat buat dilalui sendiri, dan kerasa banget beratnya. Kadang kalau gak tahan, gue suka putus asa. Kenapa hidup gak bisa diulang, kenapa harus ada waktu yang kejam. Gue yang sekarang berbeda sama sinta yang dulu. Hidup gue flat, kesepian dan mudah ngerasa putus asa. Gak ada kesedihan yang bisa disembuhkan dengan mudah. Gue juga gak bisa jatuh cinta dan mudah mencintai seseorang kayak gue jaman smp. Gue gak ngerasa punya kehidupan yang normal lagi semenjak itu, gue gak sewajar anak anak lain di sma. Gue penyendiri, pesedih dan semua itu bikin gue nyaman daripada harus bergaul. Tapi gak bisa dipungkiri kalau gue kesepian, gue cuma ngerasa tempat itu, sma gue, bukan tempat dimana seharusnya gue berada. Gue suka hidup gue yang dulu, yang bebas, ceria, sederhana dan benar-benar hidup. Bukan hidup yang fake seperti sekarang. Gue pingin kembali jadi sinta yang dulu lagi. Gue pingin hidup, normal, wajar, lengkap dan berisi. Bukan hampa dan kosong seperti sekarang. Terlebih gue pingin jadi orang cuek dan gak hello kitty. Gak suka flashback, hidup woles tanpa liat ke belakang, tanpa selalu rindu sama sesuatu yang gak bisa diulang. Kayak sekarang..

Congratulations!

Kamis, 02 Januari 2014

Entah ini berita duka atau suka. Tapi berita ini bikin gue shock setengah mati dan patah hati!! Kayaknya semua Netizen pasti udah tau dong berita menggemparkan tepat di tahun baru kemarin yang bilang kalau "Lee Seung Gi dan Yoona SNSD RESMI berpacaran" itu serius guys, itu bukan hoax karna confirmed!

OHHHHMYGODDDDDD!!!!!!!!!!! lo harus tau tampang gue pas baca berita ini. shock dan kaget jelas! karena berita ini udah lama gak terdengar lagi. Gue fikir oppa gue cuma sekedar ngeFans biasa sama yoona. Gak pernah sekalipun terlintas di otak gue kalo mereka bakal beneran jadian meskipun kita semua tau lah dari jaman ke jaman semua orang juga tau kaleee kalau yoona adalah tipe cewek ideal nya Lee Seung Gi. Hati gue campur aduk antara kaget, senang, dan sudah pasti sedih. Senangnya ya, akhirnya oppa gue gak jomblo melulu, dan salah satu cewek idaman dia berhasil dia taklukin hatinya. Habis, seperti yang kita tau seung gi itu sangat menjaga baik privacy nya. Dia artis yang gak suka menebar sensasi, apalagi umbar hubungan asmaranya yang jelas jelas privacy banget kan. Jadi tentu aja sangat mengejutkan banget berita awal tahun ini buat semua orang.

Tapi yaaah, selama Seung Gi happy gue juga ikut bahagia deh. Yoona pasti jadi kado terindah buat Lee Seung Gi dong ya pas ulang tahun nanti tanggal 13!! Doa gue ya, semoga netizen bisa nerima kabar ini dan ikut berbahagia bersama oppa kita tercinta yagak. Dan seperti yang pernah Lee Seung Gi bilang: Believe me til the end, gue bakal selalu mempercayai apapun langkah yang dia ambil dan selalu support apapun pilihan dia, pasti yang terbaik. Arggghhh! Semoga langgeng yaaa mereka!! biarpun patah hati berat tapi gue ikhlas dan ikut happy oppa!!! :')

Ini Tentang Kita

Rabu, 01 Januari 2014

Ini bukan tentang yang lebih tua, seumuran atau lebih muda. Ini tentang yang menyeimbangkan hidup dan yang bisa berjalan beriringan. Yang memberi kedamaian dihati, kenyamanan di sisi dan kasih sayang tiada henti. Tentang tertawa bersama, mensupport, saling mendoakan satu sama lain, berbicara lepas tak terbatas tanpa berpikir ini pantas atau tidak. Ketika dunia begitu kejam, dia menjadi tempatmu untuk selalu pulang. Yang bisa membuatmu sangat sabar dan berusaha mengerti meski sulit. Menerimamu apa adanya meskipun kamu cuma seadanya. Wajah mungkin tak rupawan tapi kebersamaan dengannya itu sesuatu yang kamu yakin harus kamu perjuangkan. Masa lalunya tidak kamu persoalkan karena tau itu yang membentuknya sekarang. Kekurangan masing-masing adalah tugas bersama untuk belajar saling menerima dan memperbaiki agar jadi yang lebih baik. Tentang dia yang selamanya akan kamu cintai, yang selalu ada dihati.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS