Pages

Flash Fiction

Sabtu, 15 Juni 2013

Aku masih mengingatnya. Sejumput rambut yang ia selipkan dibalik telinga serta tatapan mata yang lebih banyak menyiratkan kata dibanding bibir mungil yang selalu menampakan senyum menawannya. Ia adalah Aleandra sesosok teman kecil yang beberapa bulan lalu resmi berbagi meja SMA bersamaku. Pertemuan masa kanak-kanak yang sederhana, namun mampu mengukir banyak kenangan serta canda tawa yang masih menyisakan sepercik senyum di bibir ringkih ini kala aku mengenangnya. Namun suatu kala, dengan bermodal senyum khas dan rengekan sederhana yang ia tujukan kepadaku, getar-getar halus itu mulai terasa tumbuh begitu nyata. Sanggupkah aku menodai sebuah persahabatan dengan sebuah cinta remaja yang datangnya terlalu tiba-tiba? Entahlah takdir tak pernah menjawabnya. Dan tibalah suatu masa yang tak pernah ku pikir akan datang begitu cepat. Kamu mengulum senyum itu begitu singkat, memalingkan kerlingan jahil itu dariku untuk selamanya. Menutup rapat-rapat semua memori yang sering kamu elu-elu kan bersamaku. Kau pergi meninggalkan semua cerita bersama sirine ambulance yang menyanyikan elegi sendu seiring duka yang semakin dalam mengoyak hatiku. Kecelakaan itu bukan hanya merenggut nyawamu, tapi juga merenggut sebagian hatiku yang kau bawa bersama cerita cinta yang tak sempat aku sampaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS