Pages

Faithfully *PART 1*

Senin, 25 Juni 2012

Dia.. Iya dia. Bahkan aku tak tau siapa namanya. Aku tidak mengenalnya meski kita telah 1 tahun bertetangga.

Tapi senyumanya pagi ini...

Oh ya, sebelumnya perkenalkan. Aku Rashinta Amelia Nanda, singkatnya panggil saja aku, Mel. Pagi ini adalah pagi teriang plus termenyedihkan sepanjang bulan ini. Pasalnya cowok ganteng yang ternyata adalah tetanggaku dari selisih 3 rumah dan yang belakangan ini selalu nongol tiap sore di lapangan depan rumah itu menyapaku..... dan kau tau? seyumnya manis sekali.

"Kamu kenapa? ngelamun aja"

"Eh? Yan. Kamu ngagetin!" sentaku pada Adrian yang tiba tiba sudah stand by untuk membunuhku dengan tatapan maut nya.

"Kamu liat apa sih? Rumah itu ya? Rumahnya pasti angker" Selidiknya sambil mengikuti sorot mataku.

"Iya! Ada hantu nya, hantu nya tampan sekali loh yan. Tapi masih gantengan kamu kok. He-he" candaku sambil ngeloyor naik ke Jok belakang.

Eh, Adrian menggenggam tanganku.

"Kalau kamu mau, kamu boleh pacaran sama hantu nya" sahutnya datar kemudian meng-gas motornya.


Kami pun melaju menelusuri hiruk pikuk pagi kota Bekasi. Entah hanya perasaanku saja atau memang benar, ada yang aneh dengan kalimat terakhir adrian saat percakapan penutup kami tadi. Kata-kata itu... Tidak terdengar seperti lelucon.

***

Siang ini kayaknya matahari lagi semangat banget buat memanggang dagingku yang memang sudah hitam. Sampai dirumah aku buru-buru masuk kamar dan menyetel suhu Ac gila-gilaan. Aku rebahan dan menelungkupkan wajah ku dibalik bantal dengan gaya yang sungguh tidak anggun. Tidak harus menunggu setengah jam untuk menyadari bahwa bantal malang yang sedang ku gunakan ini basah bersimbah air mata dan.. mungkin ingus.

Ya kau benar, Aku sedang menangis.



Pagi tadi. Tepatnya di parkiran pacarku, Adrian memutuskan hubungan kami dengan sepihak. Dia beralasan sudah tidak nyaman berpacaran dengan ku dan sekarang sudah memiliki pacar baru. Kalau kau pikir aku akan bereaksi seperti cewek di film-film, memohon minta balikan dengan tampang tolol. Aku justru berbeda, aku berhasil meninju hidungnya hingga berdarah dan mungkin saja patah. Ha-Ha-Ha bibirku tertawa membayangkan itu.
Tapi tidak hal nya dengan hatiku.

Hatiku hancur dan mungkin lebih remuk dari hidung si-bajingan-Adrian. Kalau dia ternyata sudah punya pacar baru sebelum putus denganku itu artinya sebelum kami putus dia telah menghianati hubungan kami. Aku bodoh sekali dulu tidak mempercayai kata-kata Claudia sahabatku yang sampai sekarang masih ku musuhi karna ku kira telah menjelek-jelekan Adrian. Ternyata dia benar, Adrian ternyata hanyalah seorang playboy cap tikus mati gantung diri.

Aku sakit hati!!!!

Aku berjanji di part berikutnya akan menampar cewek manapun yang berani merebut Adrian dari ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS